Belu, News  

Bentangkan Bendera Raksasa Pertama di Batas RI-RDTL, Kapolres Belu Terima Penghargaan Dari LEPRID

Ketum Leprid, Paulus Pangka Rabu (24/4/2019) berikan Penghargaan pada Kapolres Belu, Dandim 1605/Belu, Pemkab Belu sebagai inisiator rekor pembentangan Bendera Merah Putih
Raksasa pertama di Kabupaten Belu perbatasan Indonesia-Timor Leste 

Bentangkan Bendera Raksasa Pertama di Batas RI-RDTL, Kapolres Belu Terima Penghargaan Dari LEPRID
TIMORDAILY.COM,ATAMBUA-Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) memberikan piagam penghargaan kepada Polres Belu, Kodim 1605/Belu, Pemerintah Kabupaten Belu dan Brimob Batalyon A Kompi 2 Pelopor Belu atas prestasi pembentangan Bendera Merah Putih Raksasa di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Untuk diketahui bahwa, Bendera Merah Putih Raksasa yang berukuran 60 meter x 40 meter dibentangkan pertama di tebing dua jalur dusun Mota’ain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu pada tanggal 17 Agustus 2018 lalu.
Atas kesuksesan itu, Ketua Umum Leprid, Paulus Pangka memberikan apresiasi dengan menyerahkan Penghargaan berupa Piagam, Medali dan Piala kepada Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing sebagai inisiator pembentangan Bendera Raksasa pertama di perbatasan Indonesia-Timor Leste yang berlangsung lapangan Mapolres Belu, Rabu (24/4/2019).
Piagam penghargaan itu diberikan juga kepada Kapolda NTT, Irjen Pol. Raja Erizman sebagai pemrakarsa yang diwakili Kapolres Belu. Penghargaan atas sinergitas di perbatasan diberikan pada Letkol Inf Ari Dwi Nugroho selaku Dandim 1605/Belu, Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Belu mewakili Bupati Belu, Kadis Perizinan Eda Fahik.
Pemberian penghargaan pada Wakapolres Belu, Kompol I Ketut Perten sebagai salah satu inisiator pembentangan Bendera Merah Putih Raksasa

Penghargaan tersebut diberikan juga kepada Wakapolres Belu, para Kabag, Kasat Polres Belu, Danki dan Wadanki Brimob Batalyon A Kompi 2 Pelopor Belu sebagai inisiator dan pendukung rekor pembentangan Bendera tersebut.
“Ini merupakan kali kedua datang ke Atambua untuk memberi apresiasi di daerah perbatasan dan semuanya yang berhubungan dengan kegiatan dalam rangka untuk menanamkan semangat nasionalisme kepada masyarakat dan diri kita masing-masing,” ujar Paulus Pangka dalam arahannya.
Menurut dia, pada awal Februari 2019 lalu Leprid datang ke Atambua untuk memberikan penghargaan pada Polres Belu dalam rangka gerakan milenial road safety festival yang secara nasional diadakan oleh Kepolisian Republik Indonesia dengan rekor atau prestasi tarian tradisional TB kreasi lalu lintas Merah Putih yang diikuti oleh peserta terbanyak sejumlah 7.650 peserta itu yang pertama yang diberikan untuk kita semua.
“Rekor atau penghargaan yang kami berikan hari ini berdasarkan usulan dari masyarakat. Pemberian penghargaan ini sesuai pantauan kami dimana tanggal 17 Agustus 2018 lalu di seluruh Indonesia banyak yang menciptakan rekor tapi kami menonton di televisi ada suatu kegiatan yang sangat luar biasa pembentangan Bendera raksasa di perbatasan Indonesia-Timor Leste,” sebut Pendiri Leprid itu.
Dituturkan bahwa, berdasarkan pemantauan kami hingga saat ini belum pernah ada pembentangan Bendera Merah Putih yang terbesar di perbatasan antar negara, dalam hal ini hanya terjadi di Polres Belu wilayah Kabupaten Belu. Untuk itu kami berikan apresiasi.
IPDA Agustinus Sabono selaku Wadanki Brimob Batalyon A Kompi 2 Pelopor Belu menerima piagam penghargaan pendukung rekor pembentangan bendera raksasa

Lanjut Paulus Pangka, yang memiliki wilayah Bapak Kapolda NTT, Kapolres Belu, keluarga besar TNI dalam hal ini diwakili Dandim 1605/Belu juga kepada masyarakat Kabupaten Belu yang diwakili Kadis Perizinan Belu yang turut serta memberikan apresiasi bersama-sama melakukan pembentangan Bendera raksasa
“Penghargaan yang kami berikan berupa Piala, Medali dan Piagam kepada rekor yang telah membawa prestasi yang sangat luar biasa membentangkan Bendera Merah Putih terbesar pertama di perbatasan antar dua Negara,” ujar dia.
Ketum Paulus Pangka tegaskan, penyerahan penghargaan ini juga sebagai bukti bahwa kami TNI-Polri bersinergi dengan masyarakat, Pemerintah Daerah yang merasa bangga bisa bentangkan Bendera Merah Putih di perbatasan Indonesia-Timor Leste dalam rangka mempererat persatuan dan kesatuan.
“Kepada seluruh pemuda-pemudi untuk terus menanamkan rasa nasionalisme di wilayah perbatasan dua negara, sehingga tercipta tetap terjaga keamanan dan ketertiban bagi masyarakat di perbatasan Indonesia-Timor Leste,” ajak dia. (TD)
Editor ; Yan Bau

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *