Belu, News  

Bupati Belu Pimpin Rapat Perdana, Wabup Haleserens; Jangan Hanya Sebatas Seremonial

Bupati Belu Pimpin Rapat Perdana, Wabup Haleserens; Jangan Hanya Sebatas Seremonial
Bupati Belu, Dokter Agus Taolin memimpin rapat perdana dengan pimpinanOPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Belu, bertempat di Rumah Jabatan Bupati Belu, Selasa, (27/4/2021) malam. foto by tim kominfo belu

TIMORDAILYNEWS.COM, ATAMBUA – Bupati Belu, Dokter Agus Taolin memimpin rapat perdana dengan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Kabupaten Belu di Rumah Jabatan Bupati Belu, Selasa, (27/4/2021) malam.

Dalam rapat perdana ini, Bupati Taolin didampingi Wakil Bupati Belu, Aloysius Haleserens dan Penjabat Sekda Belu, Frans Manafe.

Mengawali rapat itu, Bupati Belu Dokter Agus Taolin mengungkapkan kebahagiaannya di hadapan para peserta rapat.

Kebahagiaannya itu dikarenakan, kegiatan ini sebagai pertemuan perdana sekaligus kedekatannya dengan para pimpinan OPD, Camat dan Lurah untuk bekerja sama dalam menentukan arah pembangunan tiga tahun ke depan.

“Seorang pemimpin tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus bekerjasama dengan semua stakeholder. Waktu yang kurang dari 4 tahun ini, kita akan berlari cepat, sehingga target yang seharusnya dalam waktu normal bisa diselesaikan dengan baik,” ungkapnya.

Dalam penyampaiannya, ada lima poin penting yang ditekankan oleh Bupati Belu terkait dengan visi dan misi yang akan dilaksanakan selama masa kepemimpinannya hingga tahun 2024.

Kelima poin tersebut, yakni Kesehatan, Pendidikan, Pertanian, Peternakan, Sarana Air Bersih dan Reformasi Birokrasi.

Di bidang kesehatan, Bupati Belu menandaskan, kesehatan merupakan salah satu program prioritas yang harus di utamakan karena data menunjukkan bahwa, lebih dari 50 % masyarakat di Kabupaten Belu belum memiliki akses kesehatan yang memadai, seperti Penyakit Usus Buntu, Penyakit Gula, Hipertensi, Operasi Kandungan, Demam Berdarah, Penyakit Jantung, Hati dan Saluran Cerna.

“Saya minta tempatkan kesehatan di posisi paling pertama. Kita punya hampir 50 % masyarakat sudah mempunyai Kartu KIS dan sisanya tentu harus kita perhatikan juga. Hal ini sejalan dengan perintah Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan, Kepala Daerah berkewajiban untuk menjamin warganya mendapat hak-hak dasarnya, antara lain kesehatan dan pendidikan.

Di bidang pendidikan, Bupati Belu meminta kepada dinas terkait untuk segera memperhatikan anak didik dimasa pandemi, termasuk mendata kembali berapa banyak Guru yang sudah divaksin, termasuk cara tatap muka. Selain itu, pihaknya juga akan memperhatikan kesejahteraan para Guru yang selama ini mengalami kesulitan.

“Guru-guru yang belum sejahtera akan kita perhatikan. Bagi anak sekolah yang belum memiliki seragam akan dilihat. Yang memiliki prestasi, tapi tidak memiliki uang, kita akan tentukan, apa kriteria untuk dapat beasiswa,” tandasnya.

Di bidang Pertanian, Bupati meminta kepada instansi terkait untuk mendata kembali bantuan alat pertanian yang sudah digunakan oleh instansi teknis, menghitung lahan – lahan pertanian termasuk intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, identifikasi masalah pupuk, benih dan pengolahan lahan.

Terkait Peternakan, Bupati Belu berprediksi bahwa, dalam beberapa tahun ke depan, Kabupaten Belu bisa menjadi penghasil ternak, khususnya ternak Sapi dan Kambing.

Prediksi ini bukan sekedar retorika belaka. Para peternak di Kabupaten Belu sudah mulai merintis dan membuktikannya.

“Saya optimis, populasi ternak Sapi dan Kambing di Kabupaten Belu akan terus berkembang. Dan kami sepakat, untuk terus berupaya agar Kabupaten Belu ke depannya menjadi lumbung ternak,” ujarnya.

Di bidang air bersih, Bupati Belu meminta kepada Dinas terkait, agar sarana air bersih yang masih terbuka harus dilengkapi dengan proteksi atau perlindungan agar masyarakat yang mengkomsumsi air bersih tersebut bebas dari penyakit, termasuk menyiapkan optimalisasi jaringan pada saat kemarau panjang.

Di bidang Reformasi Birokrasi, Bupati Belu mengatakan, di era kepemimpinannya akan dilakukan perubahan untuk Eselon II, kemudian pengangkatan-pengangkatan yang lain akan memakai kriteria yang terukur termasuk Tenaga Kontrak (Teko).

“Jadi tidak ada teko perawat, kita tempatkan di pariwisata, pariwisata kita tempatkan di air bersih, air bersih kita tempatkan di kesehatan. Kalau kita melakukan sesuatu perubahan, pasti ada yang merasa tidak enak, tapi kita umumkan dulu. Masing – masing OPD lihat kembali kebutuhan. Apa yang kurang di sana. Kebutuhannya apa, spesifikasinya apa dan lain – lain, kemudian dipaparkan, sehingga pada saat kita melakukan evaluasi akan berjalan dengan baik,” ujarnya.

Bupati Belu juga meminta kepada pimpinan OPD, camat dan lurah untuk memahami arah dan prioritas pembangunan Kabupaten Belu yang dituangkan dalam visi dan misi kepala daerah.

“Untuk menerjemahkan visi dan misi dalam rencana kerja masing-masing perangkat daerah, harus terdokumentasi secara baik dan sistematis dalam RPJMD Kabupaten Belu,” ucapnya.

Perangkat daerah, lanjutnya, agar memonitor dan mengevaluasi kegiatan yang akan dilakukan selama lima tahun untuk mengetahui sejauh mana kemajuan prorgam dan kegiatan.

“Kegiatan ini akan kita sandingkan dengan kegiatan yang selama ini sudah berjalan, yaitu evaluasi dan pengawasan realisasi anggaran,” ujarnya.

Wakil Bupati Belu, Aloysius Haleserens kesempatannya berharap, agar para OPD memiliki data yang valid dan realibel dalam bekerja, sehingga mampu menangani hambatan teknis maupun non teknis serta mampu memberikan pembinaan sumber daya manusia dan potensi yang ada.

“Rapat ini jangan hanya sebatas seremonial, namun akan kita tindak lanjuti dalam karya yang nyata. Semua keputusan maupun kebijakan, akan segera kita realisasikan secara terukur berdasarkan skala prioritas,” tutup Wakil Bupati Belu.

Turut hadir dalam rapat tersebut, selain Pimpinan Kepala Badan/Dinas/Kantor/Bagian juga para Asisten Sekda Belu, Camat dan Lurah se-Kabupaten Belu. (timkominfobelu/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *