Dana Hunian Bantuan Pusat Bagi Korban Seroja Di Alor Belum Disalurkan

Keluarga, yang menjadi Korban rumah rusak total di Desa Waisika, Aminadab dan istri

TIMORDAILYNEWS.COM, ALOR – Dana tunggu hunian (DTH) permanen dari Pemerintah Pusat untuk korban bencana seroja yang rumahnya mengalami rusak total di Kabupaten Alor hingga saat ini belum disalurkan.

Dana ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui BNPB untuk masyarakat NTT yang berdampak bencana siklon tropis Seroja, yang rumahnya terkategori rusak total. Dana ini telah diserahkan secara simbolis kepada Pemerintah dan informasinya sudah dikirim ke daerah pada bulan Mei 2021 lalu.

Setiap KK yang berhak menerima diberikan Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan selama tiga bulan.

Data yang dihimpun Wartawan berkaitan debgan dana hunian ini, sejumlah warga terdampak bencana seroja di Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut (ATL), Kabupaten Alor, Provinsi NTT yang rumahnya rusak total akibat bencana seroja tersebut hingga saat ini belum menerima dana hunian itu.

Salah seorang warga yang rumahnya rusak total Aminadab Mailani bersama istrinya Agustina, warga RT.04, RW.02, Dusun I Maipiting, Desa Waisika yang ditemui Wartawan di Kampung tersebut, Jumat (23/07/2021) mengungkapkan, dirinya bersama sejumlah KK di kampung tersebut terdata sebagai korban yang rumahnya rusak berat atau total akibat bencana seroja bulan april lalu.

Rumah mereka rusak dihantam banjir dengan ketinggian 1,5 meter hingga 2 meter. Bahkan ada yang harta-bendanya disapu banjir.

“Awalnya kami mengungsi di keluarga di tempat yang aman. Namun setelah itu kami pulang bersihkan lumpur untuk menyelamatkan barang yang tersisa. Kami dibantu pemuda gereja untuk membersihkannya. Kemudian kami bangun rumah darurat dengan dinding baliho untuk kami tempati,” kisah Aminadab.

Selanjutnya Aminadab menjelaskan, atas kondisi mereka memang ada petugas yang datang mendata untuk bantuan pembangunan perumahan, dan juga soal dana hunian itu. Tetapi sampai saat ini kami belum menerimanya.

“Kami diminta nomor rekening dan kartu keluarga. Tapi kami belum menerima dana hunian. Kami hanya dapat bantuan dari LSM dari Koperasi Citra Hidup,” tambah Agustina.

Senada dengan itu juga disampaikan korban lainnya, Yumina Laupsi yang sampai saat ini masih mengungsi di rumah keluarganya di kampung sebelah. Yumina mengungkapkan rumahnya dan barang-barang yang ada ketika bencana itu dibawah banjir, termasuk sepeda motor milik anaknya.

Menurut istri dari Yonas Laumai ini, kerusakan total rumah yang dialaminya telah didata oleh petugas, termasuk dengan informasi dana hunian tersebut. Tetapi hingga saat ini tidak ada kabar berita.

Berkaitan dengan bantuan dana tunggu hunian permanen ini, Kepala Desa Waisika, Oktovianus Manetlau yang dikonfirmasi di kediamannya di desa tersebut membenarkan ada petugas dari BNPB yang datang ke desa sekitar awal bulan juni meminta data kerusakan rumah akibat bencana seroja, termasuk dengan nomor rekening.

Kepala Desa Waisika, Oktovianus Manetlau

Data tersebut, katanya untuk mendapatkan bantuan dana hunian Rp 500 ribu. Namun hingga saat ini warganya yang menjadi korban rumah rusak total tersebut belum mendapatkan bantuan itu.

Terkait dengan berita ini sebelumnya diwartakan Timordailynews.com edisi (4/6/2021) Dana hunian, bantuan dari Pemerintah Pusat (Badan Penanggulangan Bencana Nasional/BPBN) bagi Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Alor yang rumahnya rusak berat akibat bencana seroja belum disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Alor.

Pasalnya, BPBD Kabupaten Alor masih melakukan verivikasi, termasuk dengan memastikan penerima bantuan harus memiliki rekening tabungan bank, karena penyalurannya akan ditransfer langsung oleh BRI (Bank Rakyat Indonesia).

Intinya korban harus memiliki rekening tabungan bank, meski tidak di BRI tapi sudah ada rekening tabungan bank nanti akan ditransfer. Sementara yang belum memiliki harus mengurusnya. Untuk mengurusnya ini bisa dilaporkan kepada pemerintah, kemudian pemerintah bangun koordinasi dengan BRI.

Menyangkut jumlah dana bantuan ini, total dana yang ditransfer oleh BNPB RI sebesar Rp 1.054.500.000. Jumlah dana ini akan disalurkan bagi Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya mengalami rusak berat.
Setiap KK penerima akan mendapatkan Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus rupiah) untuk 3 bulan, sehingga jika dihitung perbulannya Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah).(osm/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

Exit mobile version