Danramil Betun Bantah Anggotanya Aniaya Wartawan Timor Daily Seldy Berek

Danramil Betun Bantah Anggotanya Aniaya Wartawan Timor Daily Seldy Berek
Ilustrasi Aniaya

TIMORDAILYNEWS.COM, MALAKA – Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) 1605/04 Betun, Mayor (Inf) Ahmad Hartono membantah anggotanya telah melakukan penganiayaan terhadap Wartawan Timor Daily Malaka, Oktavianus Seldy.

“Tidak benar jika anggota Koramil disebut aniaya saudara Oktavianus Seldy, karena yang terjadi hanya perdebatan,” kata Mayor A. Hartono dalam klarifikasi di kediaman Wakil Bupati Malaka terpilih, Jumat (16/4/2021).

Dikatakannya, keberadaan anggota Koramil di Desa Fahiluka bertujuan membantu warga terdampak banjir.

“Jadi tidak ada, jika dibilang aniaya saudara Jurnalis Oktavianus Seldy,” tegas Hartono.

“Kemarin di lokasi kejadian kita pikir masalahanya sudah diselesaikan bersama Ady Leky dan Dewan Ans,” tambahnya.

Anggota DPRD Malaka Ans Taolin yang hadir saat itu  menjawab, memang benar sudah diselesaikan bersama di lokasi kejadian kemarin itu.

“Hanya itu, saat kita selesaikan sama Ady Leky. Saudara Oktavianus Seldy sudah berangkat ke Betun,” jelas Ans Taolin.

Sementara Wartawan Timor Daily, Oktavianus Seldy di hadapan Danramil Betun bersama anggotanya menegaskan, sangat trauma dan takut dianiaya sebab baru bebas dari penjara beberapa waktu lalu.

Dirinya mengaku sudah melaporkan peristiwa itu kepada pimpinan redaksi.

“Soal berita dan judul berita begitu, itu sudah menjadi tanggung jawab redaksi kami. Sebab saat itu, saya sementara wawancara warga korban banjir yang rumahnya rusak karena banjir,” katanya.

Mengenai kronologi kejadian, bahwa saat itu Wartawan Timor Daily Seldy saat itu sedang mewawancarai korban banjir.

Pada saat yang bersamaan, Timor Daily melihat ada anggota Koramil Betun berdebat dengan salah satu warga di Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Kamis (15/4/2021) sekitar pukul 13.58 WITA.

Melihat kejadian itu, dirinya mengarahkan kamera ke sana.

Saat itu anggota Koramil Betun, Albert T melihatnya dan langsung berteriak agar jangan merekam.

Selanjutnya sejumlah anggota menuju ke arah Timor Daily yang jaraknya sekitar 10 meter dari perdebatan mereka.

Timor Daily sempat teriak dengan mengatakan, “Saya wartawan sambil tunjuk kartu pers.”

Dan berusaha menjelaskan sebagai wartawan punya hak mengambil gambar dan meliput setiap kejadian yang ditemui.

Tapi hal itu tak dihiraukan oleh  para anggota TNI tersebut. Mereka ada yang memukul mengenai ponsel yang digunakan untuk merekam, juga mencaci maki Timor Daily dengan sebutan kata, “Kurang Ajar, kamu liput apa?”

Saat itu, ponsel Timor Daily yang digunakan untuk merekam dirampas anggota Koramil M. Banobe namun berhasil direbut kembali.

Situasi yang makin panas dan Timor Daily didorong oleh oknum anggota Koramil Betun  atas nama Albert T.

Saat itu, ada juga Anggota DPRD Malaka, Ans Taolin yang melerai dan berusaha menenangkan situasi.

Usai kejadian, Timor Daily langsung tinggalkan lokasi kejadian menuju Betun bersama teman wartawan Maksi Manek.

Untuk diketahui, kasus ini mendapat reaksi keras dari Pena Batas RI-RDTL dan Join NTT. Dua komunitas wartawan ini mengecam aksi kekerasan tersebut.

Sedangkan dari Timor Daily secara lembaga akan menempuh jalur hukum, melaporkan ke Subdenpom Atambua untuk penyelesaian masalah ini. (via/r-3/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

Editor : Marselino

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *