(Foto;Doc Istimewa Wakil Ketua DPRD MALAKA, Devi Hermin Ndolu,SH)
TIMORDAILY.COM,MALAKA – Terkait aksi demo di Gedung DPRD Malaka, Kamis (28/1/21) siang, Wakil Ketua I DPRD Malaka mohon maaf, sementara Wakil Ketua II DPRD Malaka membantah tuntutan aksi Tenaga Medis Malaka.
Kedatangan mereka diterima oleh Wakil Ketua II DPRD Malaka, Hendrikus Fahik Taek, bersama sejumlah Anggota DPRD.
Sementara Ketua DPRD Malaka, Adrianus Bria Seran, dan Wakil Ketua I DPRD Malaka, Devi Hermin Ndolu, tidak berkantor.
Mereka para demonstran terdiri dari para dokter, bidan, perawat, dan pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Malaka itu mendatangi gedung DPRD Malaka pada pukul 12.00 Wita. Akibat tak terima dikatai sebagai babu dan berijasah paket.
Walau demikian melalui akun facebooknya (18/1/2021) yang dikutip TIMORDAILY, Devi Hermin Ndolu, SH selaku Wakil Ketua I DPR Malaka secara pribadi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh tenaga kesehatan di Malaka, yang hari ini berdemo di Kantor DPRD Malaka karena adanya video beredar di media sosial yang melecehkan tenaga kesehatan.
Devi mengaku menyadari betul, tugas mulia dan profesi tenaga kesehatan yang berupaya menyelamatkan nyawa manusia.
“Apalagi tugas dalam penanganan pandemi covid 19 yang sangat beresiko. Bagi tenaga kesehatan dan juga termasuk keluarganya,”tulis Devi melalui akun Facebooknya itu
Tak hanya itu, Devi juga mohon agara kita hargai para Tenaga Kesehatan dan beri dukungan kepada mereka.
Walau demikian pada hari berikutnya, Devi kembali kembali menulis pada akun facebooknya.
Ia meminta kepada keluarganya yang bekerja di bidang kesehatan, di sarankan agar tetap bekerja dan memberikan pelayanan kesehatan kepada sesama kita, karena itu tugas mulia.
Yakinlah,anda pasti akan diberkati Tuhan. Bekerja sesuai SOP, jangan pernah takut, tapi kita tetap santun dan beretika dalam memberikan pelayanan.
“Raihlah cita cita anda dengan santun dan bermartabat. Jagalah harkat dan martabat diri anda dan nama keluarga anda. Jaga harkat dan martabat diri anda supaya jangan,”jelas Devi, yang dikutip TIMORDAILY.
Anehnya ada kata penegasan dari Waket I DPRD Malaka itu. Yang mengatakan, kalau seandainya anda benar, tapi harga diri anda secara pribadi dan nama keluarga anda di injak-injak, maka hanya satu kata,bela dan lawan sampai mati !!!! Karena mati lebih terhormat,daripada harga diri di injak injak.!!!
Diberitakan sebelumnya (28/1/2021). Wakil Ketua II DPRD Malaka, Hendrikus Fahik, saat menerima para demonstran tampak ramah dan mempersilahkan demonstran menyampaikan aspirasi.
“Ini rumah rakyat. Datang dan kita terima. Kita akan dengar dan menampung. Kita mengatur jalannya diskusi,” kata Hendrikus.
Saat berhadapan dengan demonstran, Hendrikus mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah menyinggung perasaan tenaga medis, dan kunjungannya ke RSPP Betun adalah resmi yang diawali dengan laporan kepada pejabat di rumah sakit.
“Kehadiran saya disana sebagai wakil rakyat, karena ada keluhan masyarakat kepada saya. Saya hadir di sana untuk mengamankan situasi, silakan tunjukkan bukti kepada saya sesuai apa yang disampaikan dalam tuntutan aksi ini,” tegas Hendrikus.
Klarifikasi Hendrikus tersebut terkait keributan kecil di RSPP Betun pada tanggal 21 Januari 2021. Saat itu ada seorang pasien dengan keluhan ginjal meninggal dunia. Namun pihak RSPP Betun memvonis almarhum meninggal karena Covid-19.
Karena tak terima dengan vonis itu, keluarga almarhum pun membuat keributan di RSPP, lalu secara paksa membawa pulang jenasah.
Mendengar itu, Hendrikus pun tancap gas menuju RSPP.
“Kan jelas waktu itu saya sampaikan, kepada keluarga jenasah saya katakan, kalau kalian datang ke RSPP untuk buat onar, mohon maaf saya tidak tanggung jawab. Coba buka kembali rekaman video pendek itu, apakah saya mengeluarkan kata-kata sesuai tuntutan adik-adik tenaga medis?,” tanya Hendrikus.
“Adik-adik tenaga kesehatan tidak tahu, apa yang kami lakukan sekarang ini, kami sementara sidang meningkatkan anggaran untuk tenaga medis, dari yang nilainya 350, akan bertambah lagi. Sebab data pencairan yang diterima DPRD, anggaran covid 19 sudah cair 100 persen,” tambah Hendrikus.
Usai bertemu DPRD, para tenaga medis pulang dengan mengenderai beberapa ambulance sambil membunyikan sirene.(VIA/TIMORDAILY/TIMORDAILY.COM)
Editor: Oktavian SUB