Dewan Sebut Kacau, Sosialisasi Pelebaran Jalan I. J Kasimo Setelah APBD Ditetapkan
TIMORDAILY.COM,ATAMBUA-
Kita dibenturkan dengan berbagai persoalan yang dihadapi. Setelah penetapan APBD baru kita mulai dengan melakukan sosialisasi, ini kacau.
Demikian beber Ketua Komisi III DPRD Belu, Theodorus Manek saat klarifikasi bersama Dinas PUPR, Komisi I serta Anggota Dewan bersama warga yang menolak pelebaran ruas jalan I.J Kasimo di ruang Komisi Rabu lalu.
Harusnya jelas Theodorus, yang dilakukan yakni datang sosialiasi dan tanggapan dari masyarakat harus ditampung. Sehingga buat di susun dalam satu rencana kerja Pemerintah. “Bukan setelah penetapan APBD baru kita lakukan sosialisasi, itu terbalik,” ujar dia.
Dikatakan, terjadi perbedaan pendapat antara masyarakat dengan Pemerintah didalam pembangunan ini, tentunya sangat dibutuhkan sosialisasi. Karena sosialisasi itu ada dampak ikutannya yang berujung klarifikasi.
“Ini soal. Kenapa buat juga sosialisasi, ini mekanisme karena ada dampak-dampak ikutan yang dirasakan oleh masyarakat. Nah, kalau sosialisasi bagus, rencana kerja Pemerintah bagus semua proses akan berjalan aman tanpa melibatkan kita yang lain. Karena kita tidak akan terima, tampung persoalan masyarakat,” kata dia.
Ada terjadi kontra pendapat soal sosialisasi. Dimana didalam pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rencana kerja Pemerintah sedikit terjadi salah pendapat antara masyarakat dengan Pemerintah.
Sehingga kita lakukan klarifikasi dan dari hasil pertemuan dapat kita simpulkan bahwa, kita dari DPRD memberikan apresiasi kepada Pemerintah yang mengadopsi program pembangunan yang dilakukan di daerah lain, untuk dilakukan di wilayah kita. Terkait adopsi dari program pembangunan yang ada di daerah lain itu tujuan untuk menata wilayah Kota Atambua.
“Dari kesimpulan pertemuan bersama, kita memberikan ruang dan waktu untuk Pemerintah dan masyarakat melakukan sosialisasi tambahan untuk menyatukan pendapat dengan tidak mengurangi hak-hak masyarakat yang ada. Pemerintah dan masyarakat akan mendesain ulang rencana kerja sehingga tidak mengganggu hak-hak masyarakat,” tambah dia usai pertemuan.
Mudah-mudahan harapan kami dari DPR, tidak terjadi lagi pengaduan-pengaduan baru sehingga didalam sosialisasi itu menghimpun seluruh masyarakat terkena dampak sehingga tidak ada muncul lagi pengaduan-pengaduan baru terkait dengan persoalan jalur I. J Kasimo.
Sementara itu Plt Kadis PUPR Belu Vincent Laka menuturkan, sesuai dengan pembicaraan dengan masyarakat I.J Kasimo dalam klarifikasi kita berharap masyarakat mendukung kita untuk menata kawasan I. J Kasimo yang terkenal macet, terkenal kumuh dan terkenal tidak sehat bisa kita tata lebih baik.
“Kita berharap masyarakat jangan mendengar informasi-informasi atau isu-isu miring, isu-isu yang tidak bisa dipercaya kebenarannya bahwa Pemerintah akan membongkar tanpa persetujuan, yang jelas kita akan sesuai mekanisne,” terang Vincent.
Disebutkan bahwa, kita baru pertama kali pertemuan dengan masyarakat I.J Kasimo dan kita akan jadwalkan lagi minggu depan, sesuai dengan hasil yang bahas, kita akan desain ulang. “Semoga masyarakat setuju dan kita segera eksen dilapangan sehingga anggarannya bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ucap dia.
Lanjut Vincent, sesuai rencana yang kita butuh bukan jalannya yang kita lebarkan. Tapi yang kita butuh adalah drainase dan trotoar, jalan yang ramah bagi pejalan kaki. Karena kita ketahui bersama bahwa, jalan di ruas I. J Kasimo itu tidak ada tempat untuk pejalan kaki.
“Jadi drainase juga disitu sembrawut. Setelah kita melakukan survey lapangan bahwa kita butuh saluran drainase yang lebar dengan kondisi pada saat hujan itu sangat deras airnya. Sehingga kita butuh saluran yang lebar dengan estimasi untuk 5 sampai 10 tahun kedepan. Sehingga jalan itu bisa umur panjang dan ramah bagi masyarakat Belu umumnya,” kata dia.
Kita berharap dapat dukungan dari masyarakat sehingga program kerja ini bisa terlaksana paling lama akhir tahun atau bulan Desember ini. “Total anggaran sekitar Rp 13 miliar, tapi untuk tiga ruas kalau tidak salah, jalur I. J Kasimo, Y. A Beremau, Apodeti dan Proklamasi. Tapi beberapa tempat itu kita cuma perbaikan setempat terhadap jalan-jalan yang sudah amblas atau rusak,” tutup Vincent. (TD)
Editor ; Yan Bau