Belu, News  

Diserang Ayam Bertaji, Pelajar SMP di Kabupaten Belu Perbatasan RI – RDTL Tewas

Diserang Ayam Bertaji, Pelajar SMP di Kabupaten Belu Perbatasan RI - RDTL Tewas
Ilustrasi

TIMORDAILY.COM, ATAMBUA – Naas menimpa seorang remaja siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Belu, wilayah Perbatasan RI-RDTL.

Pelajar SMP yang diketahui bernama FRL ini meninggal dunia usai diserang ayam jantan bertaji saat sedang menyaksikan Judi Sabung Ayam di acara gali air di Desa Lamaksanulu, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (3/12/2020) silam.

Korban sempat dilarikan ke puskesmas pembantu (pustu) Builalu, Kecamatan Lamaknen namun nyawa remaja ini tak tertolong.

Kejadian naas ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya, terutama sang ibu yang hingga kini masih dirundung sedih.

Roswalde, sang ibunda korban tak menyangka, putra kesayangannya harus pergi dengan cara tragis seperti itu.

Meski mengaku sedih, Roswalde mengatakan pihak keluarga telah bersepakat untuk menerima kejadian itu secara ikhlas tanpa mempermasalahkan atau menyalahkan siapapun.

“Kami sudah sepakat waktu itu dengan keluarga besar termasuk dia (korban, red) punya om mereka untuk tidak persoalkan ini lagi,” ungkap Roswalde saat ditemui di kediamannya, Minggu (3/1/2021) seperti dilansir media kupang

Mengenai kronologinya, Felix Loi yang adalah ayah korban menuturkan, saat itu dirinya bersama sang anak mengikuti acara gali air (Il Su) di Builalu, Desa Lamaksenulu. Dalam acara tersebut ada judi bola guling dan sabung ayam sehingga mereka tertarik untuk menyaksikan.

Tak dinyana, acara Il Su yang harusnya menjadi acara penuh kegembiraan, malah berubah menjadi petaka bagi dirinya dan keluarganya. Dia harus kehilangan putra kesayangan yang sebentar lagi akan masuk ke bangku SMA.

“Kami ada pi ikut sa, orang ada acara di Builalu bilang ada juga adu ayam (sabung ayam) dengan bola guling to, ini yang tidak tahu bisa sampai begini,” cerita Felix dengan raut wajah penuh kesedihan.

Felix menuturkan, sesaat sebelum kejadian, putranya masuk ke dalam arena sabung ayam. Tanpa diduga, seekor ayam yang sudah dipersenjatai pisau taji langsung menyerangnya hingga mengalami dua luka sayatan pada bagian kaki.

“Waktu itu dia lompat masuk ke kandang, ayam datang totok (patuk) di dia punya celana. Kaget ayam lompat langsung potong di bagian kaki, saya pikir hanya satu (sayatan pisau, red) tapi sampai di Pustu Builalu baru saya lihat. Padahal ada dua. Satu di bagian bawah satu di bagian atas,” urai Felix.

Usai menceritrakan kejadian itu, Felix terlihat murung. Dia tak lagi bicara banyak selain menunduk sedih. Airmatanya terlihat penuh di kelopak matanya.

Kapolsek Lamaknen, IPDA Jenedi Lian yang dikonfirmasi terkait kejadian ini mengaku tidak mengetahuinya dan berjanji akan mengeceknya.

“Ok nanti bt (saya, red) cek e,” jawab IPDA Jenedi saat dihubungi melalui layanan WhatsApp Messenger (WA), Minggu (3/1/2021) malam.

Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut telah diketahui polisi. Bahkan kedua orangtua korban didatangi polisi untuk menandatangani surat pernyataan tidak mempersoalkan kematian anaknya.

Pantauan media, Minggu (3/1/2021), di lokasi kejadian dibuat penanda dari campuran semen dan dipasangi salib untuk menandai peristiwa ini. Pada salib yang terbuat dari besi ini tertulis nama korban dan tanggal kelahiran yakni  30 Mei 2003 serta tanggal kejadian 3 Desember 2020. Terdapat sisa lilin yang dibakar di sekitar tempat tersebut. (MEDIA KUPANG/TIMOR DAILY/TIMORDAILY.COM)

google.com, pub-4291941378970298, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *