TIMORDAILYNEWS.COM, KUPANG – Forum Pemuda (FP) NTT bereaksi keras atas beredarnya rekaman suara bernuansa Suku Agama dan Ras (SARA) yang diduga milik Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe.
Menurut Forum Pemuda NTT, pernyataan dalam rekaman suara itu tidak pantas diucapkan seorang pimpinan DPRD.
Pernyataan itu sudah melukai warga NTT yang heterogen, terdiri dari berbagai suku, agama dan RAS. Karena itu, yang bersangkutan harus memberikan klarifikasi agar tidak menimbulkan konflik dan polemik di tengah masyarakat.
Dilansir pos kupang.com, pernyataan Ketua DPRD Kota Kupang Yeskiel Loudoe yang diduga berbau SARA menyebar di publik.
Penggalan video berisi suara politisi senior PDI Perjuangan itu pun tersebar di media sosial sejak Jumat 28 Mei 2021.
Pernyataan yang disampaikan Ketua DPRD itu diduga mendiskreditkan dan menuding suku dan agama dalam kisruh yang terjadi di gedung dewan.
Forum Pemuda NTT menilai, pernyataan Ketua DPRD Kota Kupang itu mencerminkan rendahnya pemahaman keberagaman yang dimilikinya.
Karena itu, Forum Pemuda NTT meminta Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loedoe untuk mengklarifikasi pernyataan tersebut.
“Pernyataan Ketua DPRD Kota Kupang ini kita nilai sebagai rendahnya pemahaman akan keberagaman. Pernyataan ini membuat luka bagi segenap masyarakat NTT,” ujar Ketua Forum Pemuda NTT, Bedi Roma kepada pos kupang, Sabtu, 27 Mei 2021.
Forum Pemuda NTT, kata Bedi, meminta Ketua DPRD Kota mengklarifikasi pernyataannya agar tidak menuai polemik di masyarakat terkait pertanyaan itu.
“Beliau kan pejabat publik dan pernyataannya yang berbau rasis ini menggambarkan dirinya sebagai pejabat publik yang tidak memahami konstitusi,” beber dia.
Bedi menilai, Kota Kupang sebagai ibukota Provinsi NTT merupakan kota yang heterogen karena terdiri dari berbagai macam suku agama ras dan golongan serta latar belakang sehingga semuanya merupakan warga yang sama kedudukannya di hadapan hukum dan perundangan.
“Kota Kupang ini milik semua orang dari berbagai macam suku dan agama serta latar belakangnya masing. Kita dari Forum Pemuda NTT minta untuk segera melakukan klarifikasi atas pernyataan ini,” tegas dia. (pos kupang/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)