Kabupaten Belu Segera Miliki Sekolah Menengah Agama Katolik, Dirjen Pastikan ada Ijin Operasional
TIMORDAILY.COM, ATAMBUA – Kabupaten Belu yang merupakan wilayah perbatasan negara RI-RDTL bakal segera memiliki Sekolah Menengah Atas Agama Katolik (SMAK) pertama di wilayah ini.
Kepastian pembangunan sekolah ini ditandai dengan kehadiran Direktur Jenderal (dirjen) Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Eusabius Binsasi saat berkunjung ke lokasi pembangunan di Maubesi, Desa Renrua, Kecamatan Raimanuk pada Senin (1/4/2019).
Camat Raimanuk yang juga Ketua Badan Penyelenggara Pendidikan, Aloysius Conzaga Klau, SE kepada TimorDaily.com Rabu (3/4/2019) mengatakan kunjungan Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI tersebut untuk pendirian sekolah menengah agama katolik Santu Agustinus Raimanuk.
“Itu sesuai permohonan kita dari badan penyelenggara pendidikan. Semua sudah dokumen sudah kita siap termasuk penyerahan tanah, tim pengajar atau guru dan semua persyaratan sudah kita urus,” ujarnya.

Dijelaskannya, permohonan untuk pembangunan sekolah tersebut diantar ke Jakarta oleh Kantor Kemenag Belu setelah mendapat rekomendasi Uskup Atambua dan dari Kanwil Kemenag Provinsi NTT.
Selanjutnya, respon dari kementerian dilakukan surrvei dan sesuai jadwal, dirjen datang berkunjung untuk memastikan lokasi pembangunannya.
“Dan melihat antusiasme masyarakat di sana, beliau (Dirjen, red) menyatakan tahun ajaran baru ini sekolah ini sudah bisa menerima murid baru,” ungkap Conzaga.
Untuk proses kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk tahun ajaran 2019/2020 sudah bisa berjalan.
“Gedungnya kita gunakan SMP Raimanuk, untuk asrama putra kita gunakan dua unit rumah dinas kecamatan. Sedangkan asrama putri kita gunakan gedung paroki,” jelasnya.
Terkait ijin operasional, Conzaga mengatakan bahwa Dirjen sudah menjamin bahwa dirinya sudah melihat langsung lokasi maka ijin operasional akan terbit dalam waktu tidak lama.
Jika nanti ijin operasionalnya sudah ada dan status sekolah menjadi sekolah negeri maka anggaran pembangunan sekolahnya termasuk untuk pembangunan kapelanya akan dialokasikan DIPA tersendiri yang bersumber dari APBN.
“Katanya tahun ini di Malaka sudah adapat alokasi anggaran Rp 4 miliar. Di malaka sudah tahun kedua. Di Belu baru ini di kecamatan raimanuk,” ungkap Conzaga
Tentang kurikulm sekolah, Conzaga mengatakan, akan menggunakan kurikulum sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) pada umumnya dan memiliki jurusan IPA, IPS, Bahasa namun memiliki jurusan tambahan yakni jurusan Agama.
Dan juga di setiap jurusan terdapat tujuh mata pelajaran agama Katolik berupa mata pelajaran kitab suci, liturgi, katakese secara katolik.
“Anak-anak yang tamat dari sekolah ini bisa kuliah jurusan apa saja karena kurikulumnya sama dengan SMA biasa hanya saja ada mata pelajaran tambahan. Kita ini sebenarnya terlambat, di Flores sudah berjalan lama, makanya nanti kita akan studi banding ke Flores unuk mengetahui proses di sana,” katanya.
Tentang dukungan Pemerintah Kabupaten Belu, Camat Conzaga mengatakan Bupati Belu Willy Lay juga hadir secara langsung di lokasi dan mendukung penuh pembangunan sekolah tersebut.
Bupati Belu Willy Lay membawakan sambutan saat bersama Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI, Eusabius Binsasi meninjau lokasi pembangunan SMA Katolik St. Agustinus di Desa Renrua, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Senin (1/4/2019)
Kepala Desa Renrua, Eduardus Kidamanto Bau, SH kepada TimorDaily.com, Rabu (3/4/2019) mengatakan, warganya sangat berterimakasih atas adanya pembangunan sekolah di desa tersebut.
Menurutnya, ini adalah bentuk perhatian yang luar biasa dari pemerintah daerah dan pusat dengan demikian, Desa Renrua akan semakin berbenah dari waktu ke waktu.
“Tanah yang diserahkan kurang lebih 1 hektar berlokasi di Maubesi, depan Kantor Desa Renrua. Kami pastikan tanah tidak bermasalah dan mendukung pembangunan sekolah ini,” ungkapnya.
Menurut Kades Erwin, masyarakat yang hadir saat kunjungan Dirjen diperkirakan mencapai 600an orang termasuk seluruh guru agama di Kabupaten Belu.
Masyarakat renrua sangat antusias dan bangga sekali, Renrua yang selama ini tertinggal, mudah-mudahan dengan adanya SMA ini bisa membuka isolasi Desa Renrua.
“Kami bertimakasih kepada Menteri Agama, Dirjen Bimas Katolik, Kanwil Agama Provinsi NTT, Uskup Atambua, Kakan Kemenag Belu, Bupati Belu, Camat Raimanuk dan Pastor Paroki Webora yang sangat luar biasa mendukung pembangunan SMA Katolik ini.
Ini harapan besar kami karena sudah sejak lama mengharapkan pembangunan ini.
Kami mendukung penuh dan untuk masalah tanah tidak ada. Kami serahkan scara sukarela,” pungkas Kades Erwin. (roy/TD)