News  

Kisah Dua Sahabat Beda Agama Di Hari Idul Fitri Dan Kenaikan Isa Almasih

Kisah Dua Sahabat Beda Agama Di Hari Idul Fitri Dan Kenaikan Isa Almasih

Yuliana dan Siti

TIMORDAILYNEWS.COM, ENDE- “Pagi-pagi sekali Aku dan Siti sudah bangun. Kami berdua sepakat untuk berangkat ke tempat ibadah masing-masing barengan, karena hari ini hari kemenangan bagi Umat Kristen Katolik dan Umat Muslim. Aku mau ke gereja ikut misa merayakan Hari Kenaikan Isa Alnasih, dan Siti ke masjid untuk sholad ied merayakan Idul Fitri,’ demikian sepenggal ungkapan Yuliana Saniman kepada Timordailynews.com di Kabupaten Ende, pada Kamis pagi (13/5/2021).

Yuliana ketika itu mengkisahkan persahabatan sejati antara dirinya bersama Sahabat Siti Sofyan yang sulit dipisahkan bertepatan dengan monent spesial hari ini Kamis (13/5/2021) kebetulan bersamaan dua agama besar ini, Kristen dan Islam merayakan hari raya bersama, Kenaikan Isa Almasih dan Idul Fitri.

Menurut Yuliana, dirinya bersama Siti adalah teman sejati yang jarang ditemui bagi kebanyakan orang. Persahabatan keduanya sudah sejak dari kecil di kampung mereka di Lawi, desa Compang Lawi, Kecamatan Congkar, Kabupaten Manggarai Timur.

Keduanya adalah sama-sama anak petani, dan teman bermain sejak kecil, demikian pun sama-sama menjalani pendidikan di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Milos, kemudian sama-sama melanjutkan ke SMP Negeri 6 Sambil Rampas.

Selanjutnya, ungkap Yuliana, ketika SMA keduanya sempat berpisah, karena Yuliana melanjytkan ke SMA Negeri Sambil Rampas, sedangkan Siti menempuh pendidikan SMA nya di MAN 2 Manggarai.
Kendati keduanya sempat berpisah saat SMA, namun kemudia Tuhan kembali menyatukan kembali keduanya saat melanjutkan pendidikan tinggi. Keduanya saat ini tercatat sebagai Mahasiswa STPM St. Ursula Ende.

Keduanya juga selain kuliah, juga berusaha mengembangkan diri dengan melibatkan dalam kegiatan organisasi eksternal kampus, dimana Yuliana bergabung dengan Perhimpunan Magasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ende, dan Siti berhimpun di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ende.

Yuliana menuturkan, persahabatan keduanya bisa dibilang unik, karena selain sekolah dan hobi yang sama berorganisasi, juga ketika keduanya datang ke Ende untuk kuliah menempati kos yang sama, bahkan dalam satu kamar kost bersama.

“Keseharian di kos mulai dari hal kecil, yakni masak, cuci pakaian selalu bersama-sama. Ketika waktu berdoa pribadi Enu Fhi (Enu adalah sebutan panggilan bagi kaum perempuan di Manggarai) saat sholat saya berada di kamar namun menjaga keheningan, demikian pula ketika saya berdoa Enu Fhi ( Fhi panggilan akrab Siti) juga menjaga keheningan,” ujar Yuliana.

Yuliana menambahkan, selama ini keduanya hidup bersama, di moment hari ini membuat mereka bersedih, karena secara kebetulan keduanya dapat merayakan hari raya keagamaan hari kemenangan bersama.

“Kita hari ini bareng ke tempat ibadah, kebetulan menuju ke Gereja dan Masjid melewati jalan yang sama, karena letak kedua rumah ibadah itu bertetangga. Walaupun sebentar Aku dan Siti berada di rumah ibadah masing-masing, dan berdoa dengan cara berbeda, namun tetap pasa satu tujuannya yang sama ,” tutup Yuliana.(ian/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *