News  

Korban Pemilu 2019, Dua Anggota Polsek Laenmanen Kabupaten Malaka Dilarikan ke Rumah Sakit Gegara Kelelahan

Korban Pemilu 2019, Dua Anggota Polsek Laenmanen Kabupaten Malaka Dilarikan ke Rumah Sakit Gegara Kelelahan
TIMORDAILY.COM, MALAKA – Jika sebelumnya tiga anggota PPS di Kecamatan Lamaknen Selatan Kabupaten Belu tumbang gegara kelelahan dan harus menjalani perawatan, kini giliran dua anggota Polsek Laenmanen, Kabupaten Malaka yang tumbang.
Kedua yang diketahui bernama Bripka Paulus Moruk dengan jabatan Kapospol Nurobo  dan Babinkamtibmas Desa Nauke Kusa, Bripka Herman Tahu harus menjalani perawatan medis di Puskesmas Uabanu dan Rumah Sakit Umum Atambua.
Informasi tentang tumbangnya dua personil Polri ini diperoleh TIMORDAILY.COM/TIMOR DAILY dari akun facebook Polsek Laenmanen.
Postingan ini menyertakan beberapa foto anggota berseragam polisi yang sedang terbaring di tempat tidur.
Akun ini menambahkan caption bahwa, “Diduga Kelelahan Urus Pemilu, 2 anggota Polsek Laenmanen sempat dilarikan ke Puskesmas Uabau dan Rumah sakit Umum Atambua di antaranya 1. Kapospol Nurobo  Bripka Paulus Moruk.
2. Babinkamtibmas Desa Nauke Kusa, Bripka Herman tahu.
Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit umum Atambua dan puskesmas Uabau.”
Kapolsek Laenmanen IPTU Oscar Pinto yang dikonfirmasi TIMORDAILY, Sabtu (27/4/2019) malam membenarkan kejadian itu.
Meski sempat menjalani perawatan, kata Kapolsek Oscar, kedua anggotanya itu telah pulang ke rumah.
“Iya betul tapi sudah pulang. Mereka hanya kelelahan dan beberapa jam diperiksa terus mereka pulang,” jawab Kapolsek Oscar.
Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing kepada wartawan saat memantau pengamanan PSU di Dusun Fatubelar, Desa Raifatus Kabupaten Belu, Sabtu (27/4/2019) mengatakan, pihaknya bertanggungjawab penuh atas keamanan proses pemilu agar bisa berjalan aman dan damai karena itu kondisi fisik anggota harus tetap terjaga.
Dikatakannya, untuk mengantisipasi kelelahan para anggotanya, maka dilakukan pemeriksaan kesehatan serta pemberian obat-obatan saat bertugas.
“Untuk anggota kita supporting dari polres kita lakukan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh personil, ada pemberian obat saat mereka berangkat.
Kita juga selalu berikan motivasi kepada anggota agar tetap menjaga sampai dengan kotak suara dari TPS ke PPK sampai kembali ke KPU.
Sampai saat ini seluruh personil masih standby di Malaka dan Belu masih melakukan pengamanan di masing-masing PPK,” jelas Kapolres Tobing.
Tiga Anggota PPS di Lamaknen Selatan Jalani Perawatan 
Sebelumnya diberitakan, hingga saat ini terhitung tiga anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kabupaten Belu Perbatasan RI-RDTL harus menjalani perawatan medis.
Tiga anggota PPS yang menjalani perawatan tersebut berasal dari Kecamatan Lamaknen Selatan.
Mereka menjalani perawatan dalam waktu yang berbeda dan diduga karena kelelahan.
Informasi yang diperoleh dari Ketua Panwascam Lamaknen Selatan, Vitalis Bere Mali, dari ketiga anggota PPS yang dirawat di Puskesmas Nuaain tersebut, satu di antaranya sudah diperolehkan pulang.
“Ketua PPS Desa Sisi juga sementara sakit, tadi malam ada satu ibu PPS juga dirawat di puskesmas Nualain dan yang terakhir tadi ini,” pungka Vitalis, Jumat (26/4/2019).
Sebelumnya diberitakan, Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Sisifatuberal, Kecamatan Lamaknen Selatan jatuh pingsan saat sedang pleno rekapitulasi perolehan suara, Jumat (26/4/2019).
Anggota PPS yang diketahui bernama Maria Efiana Kolo adalah seorang guru sekolah dasar (SD) Ekin 1 ini diduga kelelahan karena kerja maraton tiga malam berturut-turut.
Efiana akhirnya dilarikan ke Puskesmas Nualain untuk mendapat perawatan intensif.
BACA JUGA : Korban Pemilu 2019, Anggota PPS di Kecamatan Lamaknen Selatan Perbatasan RI-RDTL Terjatuh dan Pingsan saat Pleno Rekapitulasi
BACA JUGA : Bupati Belu Willy Lay Minta Tutor PAUD Tanamkan Nilai Patriotisme dan Nasionalisme kepada Anak-anak di Wilayah Perbatasan RI-RDTL
BACA JUGA : BPN Belu Target di 2019 Terbitkan 3.500 Sertifikat Tanah Gratis Bagi Warga di Batas RI-RDTL
BACA JUGA : Prakarsai Dua Aksi Fenomenal di Belu Batas RI-RDTL, Kapolda NTT Dapat 2 Penghargaan dari LEPRID

Anggota PPS di Perbatasan RI_RDTL jatuh pingsan saat pleno.. foto ISTIMEWA untuk TIMORDAILY.COM

Ketua Panwascam Lamaknen Selatan, Vitalis Bere Mali yang dihubungi TIMOR DAILY/TIMORDAILY.COM melalui ponsel, Jumat (26/4/2019) mengatakan, kuat dugaan anggota PPS tersebut kelelahan karena kurang istirahat setelah bekerja beberapa malam berturut-turut.
“Mungkin kelelahan karena kita plenonya full. Kemarin kami dari pagi sampai pukul 19.00, tadi malam sampai pukul 22.00 lalu lanjut tadi pagi. Sekitar pukul 10.00 tadi dia jatuh pingsan di lantai,” katanya.
Menurutnya, anggota PPS tersebut jatuh pingsan saat sedang pleno. Semua yang hadir sempat panik. Sesama petugas yang ada langsung menggotong korban dan membawanya ke Puskesmas Nualain untuk dirawat.
“Saya belum tahu apakah yang bersangkutan sudah sadar atau belum sampai saat ini,” ungkapnya.
Anggota PPS di Lamaknen Selatan digotong ke Puskesmas Nualain

Korban Meninggal Dunia 225 orang
Dikutip dari Newsdetik.com, Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia kembali bertambah. Kini jumlah petugas KPPS yang meninggal berjumlah 225 orang.
“Bertambah, jumlah anggota wafat sebanyak 225 dan sakit 1.470,” ujar komisioner KPU Viryan Aziz kepada wartawan, Kamis (25/4/2019).
Data yang dihimpun hingga petang ini, total petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit berjumlah 1.695 orang.
“Total tertimpa musibah sebanyak 1.695 orang. Ini data per pukul 18.00 WIB,” ujar Viryan.
Jumlah anggota KPPS yang meninggal dunia ini bertambah 81 orang. Sedangkan jumlah anggota KPPS yang sakit bertambah 587 orang sejak pendataan pada Rabu (25/4) petang.
Terkait hal ini, KPU sudah berkoordinasi dengan Kemenkeu untuk memberikan dana santunan bagi keluarga korban petugas KPPS yang meninggal.
KPU mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu besaran santunan dari Kemenkeu.
“Untuk admin pembayaran, KPU masih menunggu penetapan Standar Biaya Masukan Lainnya (SBML) oleh Menkeu,” ujar Sekjen KPU Arif Rahman Hakim saat dihubungi, Kamis (25/4).
“Pemberian santunan bagi penyelenggara pemilu di badan ad hoc KPU (PPK, PPS, dan KPPS) yang meninggal atau sakit prinsipnya sudah disetujui,” sambungnya.
Arif mengatakan nantinya pembayaran dana santunan akan diberikan dari optimalisasi anggaran KPU. Dia menyebut Kemenkeu berjanji santunan tersebut akan diberikan pekan ini. (roy/TIMORDAILY.COM/TIMOR DAILY)
 
Editor : Fredrikus R. Bau
 
 
 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *