TIMORDAILY.COM, MALAKA – Masa tanggap darurat bencana banjir di Kabupaten Malaka selama 14 hari belum berakhir. Warga yang sempat mengungsi telah dipulangkan ke rumah masing-masing.Sabtu (10/4/2021).
Pantauan TIMOR DAILY, Sabtu (10/4/2021). Sebelum meninggalkan penampungan pengungsi korban banjir, setiap kepala keluaraga diberi sembako seadanya.
Padahal,warga menyebut rumah mereka hingga kini rusak parah, peralatan dapur, pun demikian hilang terbawa arus banjir.
“Sisa lumpur akibat banjir kemarin belum bisa dibersihkan, rumah kami belum bisa ditempati,”kata Bernadeta Klau kepada TIMOR DAILY, Sabtu (10/4/2021).
Dia menambahkan, bantuan berupa sembako yang diberikan pemerintah ini kemungkinan hanya bisa bertahan satu atau dua hari.
“Rumah belum bisa ditempati, tempat tidur dan isi rumah habis terbawa banjir, fasilitas air listrik sudah tidak bisa dipakai,” ujar Bernadeta warga Desa Wederok.
Menurutnya, sejak kemrin tidak diinfokan jika hari ini mereka dipulangkan, baru pagi tadi kami dapat informasi kami akan dipulangkan.
“Kami tidak tau, apa yang harus kami lakukan setiba dirumah nanti,”kata Bernadeta.
Harapan kami, pemerintah tidak tutup mata terhadap bencana yang membuat anak-anak dan warga kampung trauma hingga kini.
“Sapi dong hilang semua, dari 15 ekor sapi ada 2 ekor yang mati. sedangkan 5 ekor sapi sudah ditemukan lagi,”ungkap Bernadeta.
Walau demikian, Bernadeta berpesan kami hanya ingin pemerintah bangun tanggul dan rumah panggung, agar kedepan jika ada banjir, kami bisa aman.
Senada disampaikan Hilarius, Uma amik sia, to’os sia rata, (rumah kami dan kebun habis diterjang banjir), karena itu kami harap pemerintah bisa bangun rumah baru buat kami.
“Yah setidaknya rumah layak huni, agar kami bisa tinggal sementara waktu,”harap Hilarius.
Semetara terkait bantuan lanjut pasca benca banjir, Viktor Manek penjabat Bupati menjelaskan, bantuan akan disalurkan kepada semua warga desa terdampak.
“Kita menanti data dari para kepala desa, selanjutnya bantuan akan di salurkan kepada semua warga terdampak,”kata Viktor
Saat ini, bantuan dari luar yang kita gunakan untuk kebutuhan di posko pengungsi, sedangakan untuk anggaran dari Pemda belum terpakai.
“Semua bantuan akan dibagikan semua, termasuk rumah yang rusak ringan dan rusak berat, akan diberikan bantuan,”ucap penjabat Bupati Malaka.
Diberitakan sebelumnya, penjabat Bupati Malaka Viktorinus Manek menetapkan Kabupaten Malaka berstatus tanggap darurat penanganan bencana alam banjir, terhitung mulai 4 sampai 18 April 2021.
Penetapan status tersebut berdasarkan Surat Keputusan Penjabat Bupati Malaka Nomor 360, tertanggal 4 April 2021.
Penetapan status Malaka darurat bencana tersebut, sebagai upaya penanganan bencana banjir yang terjadi di Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Hal ini akibat dari bencana banjir yang terjadi pada tanggal 30 sampai 4 April 2021 yang disertai hujan dengan intensitas tinggi,”kata penjabat Bupati Malaka kepada TIMOR DAILY, Kamis (8/4/2021).
Sebanyak 29 desa di wilayah 7 kecamatan terdampak, antara lain Kecamatan Malaka Tengah, Weliman, Malaka Barat, Kobalima, Wewiku, Botin Leobele, Io Kufeu terdampak bencana alam.
“Hal ini berdasarkan data hasil kaji cepat dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malaka,”jelas Viktor.(via/TIMORDAILY/TIMORDAILYNEWS.COM).
Editor: Oktavianus Seldy.