Opini  

Menanti 100 Hari Kerja Bupati & Wakil Bupati Malaka Terpilih

Efrem Ery Gius, S.IP., M.IP. (Warga RT 02/RW 01, Desa Kakaniuk).

TIMORDAILY.COM,OPINI: Hasil Pilkada Malaka tahun 2020 itu sudah sah secara legalitas dan legitimasi. Secara legalitas, pada hari Senin (22/3) lalu KPUD Malaka telah melakukan rapat pleno di Aula Susteran SSPS Betun, dan kembali menetapkan SN-KT sebagai pasangan bupati dan wakil bupati terpilih menyusul putusan MK pada hari Kamis (18/3) lalu.

Secara legitimasi, putusan MK terhadap perkata nomor 24 itu sudah bersifat final dan mengikat sehingga semua pihak, suka atau tidak suka, harus menerima penetapan SN-KT sebagai bupati dan wakil bupati baru.

KPUD Malaka pada hari Senin (22/2) itu juga sudah menyerahkan hasil pleno kepada DPRD Malaka untuk diparipurnakan, dan diusulkan kepada Mendagri melalui gubernur untuk kemudian dijabwalkan hari pelantikannya.

Sambil menunggu proses legalisasi ini, publik pemberi legitimasi setelah rapat pleno itu dibuat bangga dengan komitmen bupati terpilih bahwa dalam 100 hari kerja nanti beliau akan mengaudit semua pejabat pengguna anggaran, mulai dari desa, kepala dinas sampai pada mantan bupati karena beliau ingin Malaka kerja jujur dan bersih.

Kebanggan itu perlu ditunjukan dengan mendukung penuh komitmen ini agar dibawah beliau, dari desa sampai mantan bupati dapat dibuktikan bersih atau tidaknya.

Kita berharap agar semua pejabat yang menjadi target audit harus bersifat kooperatif, dan mendukung penuh 100 hari kerja beliau untuk secara bersama menciptakan Malaka yang bersih dari korupsi.

Kalaulah para pejabat ini merasa sudah bersih, tidak kooperatif artinya sengaja mengulur-ulur waktu untuk menghambat komitmen beliau sehingga ini perlu diantisipasi sejak dini oleh para auditor nanti.

Selama ini, koruptor belum ditangkap karena para auditor pengguna anggaran itu sendiri yang tidak punya komitmen seperti beliau.

Auditor internal seperti inspektorat dan BPK sama-sama pengguna anggaran sehingga diragukan komitmennya, sehingga hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan orang jujur dan bersihlah yang melakukan audit.

Saya mengikuti Yesus tentang perempuan berzinah; “Barangsiapa diantara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu”, untuk menegaskan bahwa para auditor ini harus dibersihkan duluan sebelum melakukan audit terhadap pejabat dari desa sampai mantan bupati itu.

Memastikan auditor internal seperti inspektorat dan BPK itu harus jujur dan bersih membutuhkan justifikasi eksternal yang lebih jujur dan bersih. Sebab ibarat seperti ikan, sebagai justifikasi, kalaulah kepalanya sudah busuk sudah pasti semua tubuh sampai ekornya juga ikut membusuk.

Bupati terpilih setelah rapat pleno itu juga menegaskan bahwa untuk membangun Malaka beliau membutuhkan kerjasama semua pihak karena baginya membangun Malaka bukan hanya merupakan tugas pemerintah, termasuk diantaranya dari unsur Forkopimda, kepolisian, media dan seluruh lapisan masyarakat sehingga betul-betul visinya diwujudkan.

Khusus untuk lapisan masyarakat bawah, saya berharap untuk serius mengawal dan memastikan pemerintahan mulai dari desa agar visinya betul-betul terwujud.

Memastikan pemerintahan, artinya segera menjastifikasi siapa berbuat apa, dengan cara apa, bagaimana melakukannya, dan dengan berapa jumlah anggarannya.

Dengan kata lain, target baik pemerintah desa, kepala dinas, maupun mantan bupati itu sebagai subjek pemerintah, anggaran daerah itu sebagai objek pemerintah, dan bagaimana penggunaan angarannya itu sebagai predikat pemerintah.

Dengan memastikan itu, masyarakat bawah sebagai pihak terdekat dengan pemerintah desa, cukup dimudahkan melakukan audit eksternal.

Meski cara audit ekternal ini belum dilegalisasi, saya berharap kolaborasi cara audit internal dan eksternal ini ikut membantu bupati dan wakil bupati terpilih menciptakan Malaka bersih dari korupsi.

Bupati terpilih setelah rapat pleno itu juga menegaskan bahwa apa yang baik dari pemerintahan sebelumnya akan dipertahankan, apa yang belum akan dilakukan, sehingga audit ini untuk meluruskan jalan yang selama ini bengkok.

Meluruskan jalan bagi pemerintahan ini adalah tagline yang perlu digaungkan terus di 100 hari kerja beliau.

Tujuannya untuk menggalang dukungan semua pihak agar merasa bahwa pemilihan pemimpin tidak cukup selesai di bilik suara, melainkan tetap solid mendukung pemerintahan ini sampai mewujudkan visi-misinya.

Dukungan ini sudah dimulai dari bilik suara, dan harus diakhiri dengan mewujudkan Malaka yang bersih dan jujur.

Bagi siapapun subjek pemerintah yang menjadi target audit, silahkan menghadapi ini dengan jujur. Akhirnya, sambil menunggu jabwal hari pelantikan nanti, sepertinya banyak yang tidak sabaran menanti 100 hari kerja ini.

Penulis: Efrem Ery Gius, S.IP., M.IP. (Warga RT 02/RW 01, Desa Kakaniuk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *