Panen Jagung di Kabupaten Malaka, Gubernur Laiskodat Sebut TJPS Wujud Sinergitas Dua Bidang

Panen Jagung di Kabupaten Malaka, Gubernur Laiskodat Sebut TJPS Wujud Sinergitas Dua Bidang
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat saat panen simbolik jagung program TJPS di Kabupaten Malaka, kamis (25/3/2021). Foto by Seldy Berek/TIMORDAILYNEWS.COM

TIMORDAILYNEWS.COM, MALAKA – Gubernur Nusa Tenggara Timur ( NTT ) Viktor Bungtilu Laiskodat panen jagung hasil gerakan Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Desa Fatuaruin, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka, Kamis (25/3/2021).

Dalam satu tahun, Provinsi NTT mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk membeli pakan ternak dari luar daerah.

Dan program TJPS merupakan wujud sinergitas antara bidang pertanian dan bidang peternakan.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melalui Kadis Pertanian saat melakukan panen simbolis jagung hibrida hasil program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Desa Fatuaruin, Kecamatan Sasitamean Kabupaten Malaka.

Kadis Pertanian dalam sambutan mewakil Gubernur Laiskodat itu mengatakan, program TJPS merupakan perwujudan sinergitas antara bidang pertanian dan peternakan sebagai supply chain pembangunan di NTT yang bertujuan untuk merencanakan, mengendalikan dan menjalankan arus produk ke depan agar NTT bisa menjadi penyuplai bahan produksi makanan.

Menurut Kadistan, saat ini sebagian besar rantai pasokan di NTT didatangkan dari luar, untuk itu pihaknya akan mendorong pelaksanaan program TJPS agar bisa berkembang di seluruh wilayah provinsi NTT melalui peningkatan kualitas serta kuantitas jagung hasil panen.

Rantai pasok kebutuhan masyarakat di NTT yang akan datang, tidak boleh datang dari luar, kita punya makanan, pakan ternak babi dan ayam serta telur, hampir seluruh rantai pasok di NTT datang dari luar, untuk itu dengan hasil panen jagung yang bagus, tahun 2022 kita dirikan pabrik pakan ternak.

Kadis menjelaskan, bahan baku utama untuk pakan ternak merupakan jagung, untuk itu pihaknya akan mendorong budidaya jagung jenis hibrida maupun jenis Lamuru yang bisa dimakan di seluruh wilayah sehingga mampu menunjang pabrik pakan ternak di NTT.

“Pemerintah harus mendorong budidaya jagung di seluruh wilayah NTT secara luar biasa, baik jenis jagung Lamuru yang bisa dimakan maupun jenis jagung hibrida, dengan demikian bahan baku pembuatan pakan ternak melimpah,” ujarnya.

Meskipun program TJPS sudah berjalan selama 2 tahun, namun masih terdapat sejumlah persoalan, di mana masalah utama yang dihadapi saat ini yaitu mempersiapkan dan mengubah kebiasaan petani di NTT khususnya Pulau Timor yang belum terbiasa menanam jagung dalam jumlah yang besar. (via/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

Editor : Oktavianus Seldy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *