TIMORDAILYNEWS.COM, KUPANG – Sejumlah pedagang di Pasar Oebobo Kota Kupang mengeluh lantaran barang dagangannya tak laku terjual.
Tak lakunya barang dagangan ini dikarenakan pembeli yang kurang dan sering sepi. Hal ini menyebabkan barang dagangan seperti buah dan sayuran membusuk sehingga harus dibuang.
Pada hal pasar ini merupakan pasar induk tradisional di Kota Kupang yang terletak di jantung Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Letaknya strategis, bersih dan fasilitas gedungnya cukup memadai.
Pantauan Timor Daily, Kamis (25/03/2021) pagi sekitar pukul 09.00 WITA, suasana pasar tak seramai pasar pada umumnya. Lalulalang pembeli, tidak terlihat di sana.
Para pedagang lebih banyak duduk diam dan ada yang sibuk dengan ponselnya karena tidak ada pembeli yang harus dilayani.
Sesekali baru ada datang pembeli. Itupun terkadang hanya sekadar bertanya lalu pergi lagi tanpa membeli.
Seorang pedagang, Om Yes mengatakan bahwa kondisi sepi pembeli sudah dialami para pedagang sejak 5 tahun yang lalu.
Dan kondisi itu tak kunjung berubah.
“Kami (para pedagang, red) kadang harus pasrah. Karena tak ada yang beli,” ungkap pedagang sayur dan buah-buahan itu.

Menurut pria 2 anak itu, Pasar Oebobo ini pernah dikukuhkan sebagai pasar induk tradisional penyedia jualan seperti, sayuran dan buah-buahan.
Namun, katanya, hingga saat ini tidak ada pengontrolan dari pemerintah kota (Pemkot) Kupang.
“Kami pernah menyampaikan keluhan ini kepada DPRD Kota Kupang namun hingga saat ini belum ada jawaban yang jelas,” ujarnya.
Dirinya berharap, Pemerintah Kota Kupang dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kupang dan Perusahaan Daerah (PD) Pasar agar bisa memperhatikan para penjual di Pasar Obobo.
Pedagang lainnya, Mama Ani mengatakan hal yang sama.
Mama Ani mengaku, karena sepinya pembeli, dia sering membuang buah-buahan dan sayuran yang rusak.
“Pasar ini sudah biasa sepi. Katong (kami, red) kadang harus buang jualan yang sudah rusak. Katong berharap pemerintah bisa memperhatikan pasar ini,” ujarnya Mama Ani. (nel/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)
Laporan Wartawan : Kornelis Bria
Editor : Marselino