TIMORDAILYNEWS.COM, ATAMBUA – Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi NTT, termasuk Kabupaten Malaka memantik rasa prihatin dan kepedulian dari pemuda asal Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu.
Sebagai bentuk kepeduliannya, para pemuda ini menggelar aksi gerakan seribu rupiah (GESER) dari rumah ke rumah.
Pantauan Timor Daily, Jumat (9/4/2021) para pemuda ini bergerak dari Desa Leuntolu. Mereka mendatangi rumah warga satu persatu untuk mengetuk pintu rumah dan pintu hati untuk menyumbang kepada warga korban banjir.
Warga yang didatangi tampak menyambut baik aksi para pemuda ini. Mereka menyumbang dalam jumlah uang yang bervariasi.
Kordinator Umum aksi GESER, Ary Lopes mengatakan, aksi GESER ini sebagai bentuk kepedulian mereka kepada saudara-saudara yang tertimpa bencana.
Menurutnya, para pemuda harus bergerak dengan berbagai cara agar bisa membantu para korban apalagi ada yang sampai korban jiwa.
“Nyawa mereka, nyawa kita. Duka mereka, duka kita bersama. Maka kepedulian kami pemuda asal Raimanuk merasa prihatin terhadap saudara-saudara yang sedang mengalami bencana ini. Kami Pemuda Raimanuk lakukan aksi gerakan seribu rupiah dari rumah ke rumah,” ujarnya.

Menurutnya, untuk melakukan aksi GESER, mereka sudah datang ke sejumlah desa di Kecamatan Raimanuk membawakan kotak sumbangan kepada warga yang ingin menyumbang.
“Hari ini hari terakhir yang dapat kami keliling untuk bisa diberikan dari setiap warga untuk menyumbangkan. Ada juga beberapa pemuda dari Desa Leuntolu yang mengambil bagian di Lopo Leuntolu guna meminta sumbangan dari setiap kendaran baik roda dua maupun roda empat yang melintas,” katanya.
Imel Moruk, salah satu pemudi Desa Leuntolu yang turut bergabung dalam aksi gerakan seribu rupiah mengatakan kepedulian ini mewakili semua keluarga baik masyarakat biasa maupun para pejabat Raimanuk yang ada di Kecamatan Raimanuk.
“Aksi adalah bentuk kepedulian kami. Kami berinisiatif untuk membuat gerakan kaum muda Raimanuk guna membantu warga Malaka yang mengalami bancana,” tambah Erik Moruk dan Daniel Leto.
Lebih lanjut Eryk Moruk meminta Pemerintah Kabupaten Malaka berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT maupun pemerintah pusat agar serius menganani masyarakat yang sedang menderita.
“Apalagi situasi saat ini sudah banyak yang menjadi penggusian seperti sedang ada perang antar negara saja. Harus ada langkah cepat tanggap,” pungkasnya. (veg/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)
Laporan Wartawan : Silvester Manek
Editor : Marselino