Belu, News  

Pemuda Desa Faturika Menanti Janji Bank NTT Cabang Atambua

Pemuda Desa Faturika Menanti Janji Bank NTT Cabang Atambua
Spot foto raiulun Desa Faturika, Sabtu 26 Maret 2022

TIMORDAILYNEWS.COM, ATAMBUA – Pemuda Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu hingga saat ini masih menanti janji Bank NTT Cabang Atambua untuk membantu melalui program Festival Desa Binaan.

Namun Janji Bank NTT Cabang Atambua untuk membantu para pemuda di Desa Faturika ini belum ada tanda-tanda realisasi meski sudah masuk tahun 2022.

Sebelumnya di Bulan Juli 2021, Kepala Bank NTT Cabang Atambua, Fridolina Faturene telah mengatakan akan membantu karena masuk dalam program Festival Desa Binaan.

Dilansir Media Kupang, Anggota DPRD Belu, Kristo Rin Duka yang dihubungi media pertanyakan janji yang dijanjikan Kepala Bank NTT Cabang Atambua tersebut.

Menurut Kristo, janji Kepala Bank NTT Cabang Atambua itu didengar banyak orang dan bahkan dipublikasi di media. Karena itu diharapkan agar ditindaklanjuti sehingga tidak menimbulkan penilaian negatif terhadap bank kebanggaan Provinsi NTT ini.

BACA JUGA : Kunjungi Spot Foto Raiulun, Kepala Bank NTT Cabang Atambua Janjikan Hal ini

“Saya minta pihak bank NTT segera tepati janji yang telah dijanjikan kepada pemuda tersebut. Sebab janji itu telah meyakinkan para kaum muda yang telah mendengarkan langsung. Apalagi ibu Ida (Fridolina Faturene, red) kunjungi langsung ke lokasi. Ini artinya masyarakat sudah yakin dan percaya bahwa ini termasuk desa binaan,” ujar Kristo yang berasal dari Desa Faturika ini, Sabtu 26 Maret 2022.

Kepala Bank NTT Cabang Atambua, Ady Pontus yang dikonfirmasi media di ruangannya Rabu 23 Maret 2022 pagi mengatakan seharusnya Desa Faturika dengan spot foto Raiulun itu sudah bisa dibantu pada tahun 2022 dan sesuai dengan janji yang telah dijanjikan oleh mantan kepala Florida Faturene.

Namun, kata Pontus, pihaknya belum bisa membantu karena menurut penjabat kepala desa waktu itu bahwa spot foto Raiulun, DesaFaturika belum termasuk potensinya sehingga dibatalkan pada tahun ini.

“Saya waktu itu suruh kedua staf saya untuk survei di lokasi,dan bertemu dengan pjs desa faturika untuk tanda tangan. Namun waktu itu pjs pun tak berada di kantornya, hingga kedua staf tersebut ikut mencari di rumahmya di Inggreo. Namun ternyata jawaban pjs bahwa ini belum bisa lamanya kita batalkan,” jelas Pontus.

Lebih lanjut Pontus mengatakan, untuk tahun 2022, ada lima desa yang dibantu karena masuk dalam program Festival Desa Binaan Bank NTT.

Untuk diketahui, pada Jumat 9 Juli 2021 lalu, Kepala Bank NTT Cabang Atambua, Fridolina Faturene berkunjung ke Spot Foto Railun, Desa Faturika.

Pimpinan bank ini tertarik setelah mendengar adanya kreatifitas pemuda desa yang membuat spot foto dan telah menjadi salah satu destinasi wisata.

Fridolina menjelaskan bahwa  Bank NTT memiliki satu program yang namanya Festival Desa Binaan.

Program ini, katanya, merupakan program yang dirancang untuk membina dan memberdayakan desa-desa agar bisa mandiri secara ekonomi  dengan cara membangun sentra atau pusat perekonomian di mana tempat untuk menjual produk-produk lokal misalnya makanan dan tenunan.

Juga kuliner berupa makanan pangan lokal seperti ubi, pisang sehingga adanya daya tarik untuk masyarakat. Dan menurutnya, Spot Foto Raiulun memenuhi kriteria untuk masuk dalam program Festival Desa Binaan.

“Dan itu mungkin kreasi dari masyarakat untuk mendatangkan pengunjung sehingga produknya bisa laku dan mungkin tempat wisatanya bisa viral seperti tempat wisata di Dualaus,” katanya.

Pada kesempatan itu, Florida menjanjikan akan menjadikan Desa Faturika masuk dalam program Festival Desa Binaan karena memiliki Spot Foto Raiulun yang sudah berjalan.

“Saya berjanji akan membantu dana untuk pemuda desa yang kreatif. Salah satunya pemuda desa di Faturika yang sudah membuktikan adanya pembangunan spot foto. Bantuan akan diberikan pada tahun depan karena tahun ini kami sudah bantu di Desa Dualaus,”  ungkapnya.

Dikatakannya, program Festival Desa Binaan juga  menjadi sebuah upaya membangun desa digital yang mana semua produk yang dijual masuk di rekening Bank NTT.

“Tidak boleh lagi bayar tunai melainkan menggunakan digitalisasi karena ketentuan dari BI bahwa kita tidak boleh lagi menggunakan uang tunai di masa pandemi ini,” pintanya.

Fridolina berpesan kepada para pemuda desa di Faturika untuk kreatif dan memulai dengan apa yang atau potensi yang dimiliki desa.

“Semangatlah untuk membangun desa ini biar bisa membantu orang tua kita dan menambah kesejahteraan masyarakat. Dan mungkin untuk adik-adik (pemuda, red) yang belum ada pekerjaan, ini bisa menjadi salah satu tempat untuk mencari nafkah dan contohnya seperti foto fotografi dan kreasi dari adik-adik sendiri,” pungkasnya. (veg/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

google.com, pub-4291941378970298, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *