Belu, News  

Penerimaan Prajurit TNI AD di Batas RI-RDTL Tidak Dipungut Biaya

Dandim 1605/Belu, Letkol Inf Ari Dwi Nugroho saat memberikan arahan tentang penerimaan calon Prajurit TNI AD pada orang tua calon dan calon siswa di Aula Makodim Belu, Jumat (5/4/2019)

Penerimaan Prajurit TNI AD di Batas RI-RDTL  Tidak Dipungut Biaya
TIMORDAILY.COM,ATAMBUA-
Penerimaan seorang Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat tidak dipungut biaya, karena dilaksanakan secara transparan dan obyektif guna menghasilkan prajurit TNI AD yang profesional dan tangguh.
Hal itu dijelaskan Dandim Ari Nugroho saat memberikan arahan kepada orang tua calon dan calon siswa dalam rangka pelaksanaan kegiatan penerimaan Tamtama PK TNI AD TA. 2019 di wilayah Kodim 1605/Belu, Jumat (5/4/2019).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Darma Andika Makodim Belu dihadiri Danramil 1605-01/Kota Mayor Kav Yatman, Pasi Intel Kodim 1605/Belu Kapten Inf Yonathan Ndoluanak, Pasi Pers Kodim 1605/Belu Kapten Inf Wagino, Bamin Pers Kodim Serma I Made Dwi serta para orang tua calon dan calon siswa.
Menurut Nugroho, untuk menjadi prajurit TNI AD adalah hak seluruh warga negara yang memenuhi syarat dengan melewati berbagai seleksi yang sudah ditentukan untuk menjaring putra-putri terbaik bangsa dalam pengabdiannya.
“Penerimaan menjadi seorang calon prajurit TNI AD tidak dipungut biaya. Jangan sekali-kali percaya kepada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan pribadinya,” tegas Nugroho.
Jelas Dandim Belu, untuk menjadi seorang calon prajurit TNI AD harus melalui berbagai macam persyaratan diantaranya Persyarata umum, administrasi, kesehatan, jasmani, wawancara dan psikologi.
“Untuk masuk pendidikan seorang calon Prajurit harus sehat jasmani dan rohani melalui beberapa tahapan seleksi. Sebab sehat jasmani dan rohani sangat penting sekali untuk menentukan kelulusan anak itu sendiri,” urai Nugroho.
Lanjut dia, tugas sebagai orang tua adalah mendorong anak-anaknya sejak mulai dari sekolah. Membatasi pergaulan mereka karna sebagai orang tua kita yang mengetahui keadaan dan kondisi anaknya.
“Kodim akan menyeleksi secara terbatas untuk para calon siswa yang akan mendaftar sebagai calon prajurit terlebih lagi mengenai tinggi badan dan buta warna. Sehingga pada saat menghadapi seleksi yang sebenarnya, tidak mengecewakan dan ini akan dilaksanakan melalui Koramil-Koramil di perbatasan Kabupaten Belu, Malaka dan Timor Leste,” sebut Nugroho.(TD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *