Belu, News  

Petani Desa Leuntolu Disebut Gagal Panen, Kades Pertanyakan Data Dinas KPHP Belu

Petani Desa Leuntolu Disebut Gagal Panen, Kades Pertanyakan Data Dinas KPHP Belu
Petani sawah di Desa Leuntolu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu sedang mengambil benih padih untuk ditanam, Sabtu (6/3/2021) Foto by Vegal Manek/TIMORDAILYNEWS.COM

TIMORDAILYNEWS.COM, ATAMBUA – Pernyataan Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (KPHP) Kabupaten Belu, Geradus Mbulu yang menyebutkan bahwa petani sawah di Desa Leuntolu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu bakal gagal panen mendapat reaksi keras kepala desa (kades) setempat.

Pasalnya, kondisi sebenarnya tidak seperti yang disampaikan Kadis KPH Belu. Tak hanya itu, luas lahan di Leuntolu juga tidak seperti yang disampaikan kepala dinas.

Kades Leuntolu, Patris Luan saat ditemui TIMOR DAILY, Sabtu (6/3/2021) mengatakan, petani di desa itu bulan gagal panen tapi gagal tanam. Hal ini disebabkan karena curah hujan yang kurang.

“Darimanakah dinas dapat data ini? siapakah yang memberikan? dan dari manakah kadis tahu masyarakat desa Leuntolu gagal panen? ini yang saya heran. Karena curah hujan tahun ini tidak lancar seperti tahun lalu maka masyarakat petani sawah gagal tanam,” ujarnya dalam nada bertanya.

BACA JUGA : Petani Desa Leuntolu Berpotensi Gagal Panen, ini Penjelasan Kadis KPHP Belu

Kades Patris lantas meminta agar dinas juga turun langsung ke masyarakat agar tidak salah dalam memberikan penjelasan kepada publik.

“Kalau kadis sebut gagal panen itu salah. Supaya jangan salah penjelasan, saya mengharapkan pihak terkait segera datang ke lokasi untuk melihat langsung,” tukasnya.

Menurut Kades Patris , luas lahan keseluruhan di desa itu sebanyak 315 hektare, tidak seperti yang disampaikan Kadis KPHP bahwa luas lahan antara 800 hektare sampai 1.000 hektare dan yang digarap petani pada tahun ini adalah sekitar 70 sampai 80 hektare.

“Luas lahan di Desa Leuntolu sebanyak 315 hektare, bukan seperti yang di sebutkan Kadis KPHP bahwa luas lahan 800 samapai 1000 hektare. Dan kemudian yang diolah 96 haektare. Tetapi akhir akhir ini curah hujan sudah mulai bagus sehingga sekitar 70 atau 80 hektare yang sudah digarap oleh petani sawah,” urainya.

Lebih lanjut, Kades Patris menyebutkan, Desa Leuntolu ini menjadi kampung tangguh yang dipercayakan oleh Kapolres Belu saat ini. Program ini, katanya, segera launching pada hari Senin mendatang sehingga apa yang sudah dijelaskan Kadis KPHP membingungkan.

“Mungkin saja Kadis KPHP kurang teliti, karena luas lahan 800 Sampai 1.000 hektare itu sesungguhnya untuk wilayah Kecamatan Raimanuk pada umumnya untuk petani sawah. Agar tidak salah sebut lagi, pihak terkait perlu melihat dari data yang valid baru sebutkan sehingga tidak menyinggungkan pemerintah setempat dan masyarakatnya,” ujarnya. (veg/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

Laporan Wartawan : Silvester Manek

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *