PJ Bupati Hadir Di MPAB PMKRI Alor, Warga Lawahing Curhat Masalah Air Bersih, Upah Tukang Yang Belum Dibayar, Hingga Soal Hutan Lindung
TIMORDAILYNEWS.COM- PJ Bupati Alor, DR. Zeth Sony Libing, MSi memenuhi atau hadir dalam undangan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Hendrikus II Cabang Alor dalam kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) yang diadakan di Desa Persiapan Lawahing Barat, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor.
PJ Bupati Libing hadir untuk membawakan materi tentang Peran Pemuda Dalam Pembangunan Di Era Milenial. Dalam (momentum) itu juga PJ Bupati bersua dan mendengar “curhat” dari masyarakat tentang sejumlah persoalan.
PJ Bupati Libing datang ke kegiatan MPAB PMKRI Cabang Alor ini pada Kamis (06/06/2024) bersama sejumlah pejabat OPD Kabupaten Alor, antara lain Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Kabupaten Alor, Terinche Mabilehi. Kedatangan PJ Bupati Alor dan rombongan disambut Ketua Presidum PMKRI Cabang Alor, Faldo Abuikari dan jajaran pengurus DPC.
juga hadir dalam kegiatan tersebut Camat Kabola, Eri Dukabain, Kepala Desa Persiapan Lawahing Barat, Tokoh Masyarakat, dan masyarakat umum lainnya.
Dalam rilis pers Presidium Germas PMKRI Cabang Alor, Frido Manilang yang tampil sebagai moderator menyebutkan, PJ Bupati dihadapan calon dan segenap anggota PMKRI Alor serta masyarakat yang hadir menjelaskan tentang peran pemuda dalam pembangunan di era milineal ini.
PJ Bupati mengatakan bahwa peran pemuda sangat penting dalam masyarakat, dan pemuda yang mampu mengubah dunia ini.
Untuk itu, PJ Bupati menegaskan, PMKRI sebagai organisasi kader dan sebagai kader muda harus menjadi pembeda dengan semua orang, dalam arti memberikan kontribusi pemikiran dan tenaga yang konstruktif bagi pembangunan di daerah ini.
Selain berbicara tentang peran pemuda, PJ Bupati juga menyinggung tentang berbagai kegiatan pembangunan yang tengah dijalankan. Materi ini menarik bagi masyarakat yang hadir dalam kegiatan itu, dan oleh warga menanggapinya dengan menyampaikan tentang sejumlah persoalan yang dialami warga di wilayah tersebut.
Masyarakat dalam masa kini menyampaikan sejumlah hal, antara lain tentang kawasan hutan lindung di wilayah Kabola sehingga mengakibatkan sarana umum yang ada seperti sekolah, kantor desa dan gereja mengalami kesulitan untuk menerbitkan sertifikat.
Warga berharap PJ Bupati untuk hal ini dapat melakukan koordinasi dengan BPN untuk membahas guna memroses statusnya agar sarana yang ada dapat diurus sertifikatnya.

Hal lainnya yang dilitani mayarakat adalah permintaan kepada PJ Bupati untuk membantu warga dengan mesin pompa air untuk menyediakan air bersih, karena sebelumnya SPAM yang ada diwilayah tersebut mengalami kerusakan termasuk mesin pompa air.
Keluhan warga berikutnya adalah soal pembangunan rabat jalan di wilayah itu, dimana kontraktor belum membayar upah tukang. Warga juga menyampaikan soal kualitas pekerjaan jalan yang diragukan.
Hal lain yang disampaikan masyarakat, yakni berharap PJ Bupati dapat memprogramkan proyek pembangunan jalan yang belum tuntas dikerjakan di wilayah desa itu untuk dilanjutkan.
Sehubungan dengan aspirasi warga itu, PJ Bupati dalam tanggapannya menjelaskan untuk masalah hutan lindung, dirinya akan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan BPN guna melakukan upaya komunikasi Kawasan hutan yang dimaksud.
Sementara terkait dengan permintaan mesin pompa air, PJ Bupati mengatakan akan melihat program untuk membantu masyarakat dalam Pengadaan mesin Air yang baik untuk masyarakat lawahing.
Sedangkan soal masalah upah tukang berkaitan dengan pekerjaan rabat jalan, PJ Bupati menegaskan, dirinya akan memanggil kontraktor itu. Selain itu, PJ Bupati juga mendorong Pemerintah setempat untuk membuat laporan kepada Kepolisian dan Kejaksaan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang tidak beres atau merasa dirugikan.(oktomanehat).***