PSI Percaya Hasil Quick count, Grace Natalie Ungkap Alasannya Mengakui Kekalahan di Pileg 2019
TIMORDAILY.COM, JAKARTA – Hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak lolos ambang batas untuk bisa masuk ke senayan.
PSI dalam hitungan cepat hanya mengantongi hampir dua persen suara secara nasional.
Ini berarti hampir bisa dipastikan partai tersebut gagal mengutus kader-kadernya ke senayan.
Seperti dilansir Kompas.com, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie tidak mempersoalkan jika partainya tidak lolos ke parlemen.
Bahkan, tidak masalah jika ia beserta struktural partai mengangkat bendera putih di hadapan publik sebelum Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 secara resmi.
PSI berpendapat, hitung cepat sejumlah lembaga survei cukup menggambarkan perolehan suara resmi dari KPU 20 Mei 2019 mendatang.
“Quick count itu akurasinya sangat tinggi ya. Maksimal (kesalahan) 0,5 persen ya. Bahkan kerapkali di bawah itu,” ujar Grace ketika dijumpai di Plataran, Menteng, Jakarta pada Kamis (18/4/2019).
Oleh sebab itu, PSI sudah menyatakan kepada publik bahwa partainya tidak akan lolos ke parlemen Senayan.
Grace mengatakan, sikap sportif PSI ini akan menjadi contoh bagi politisi di Indonesia yang seringkali mengklaim kemenangan.
“Kami ingin memberi contoh yang baik juga bahwa selama ini ada orang-orang yang hanya siap menang, tapi tidak siap kalah. Bahkan, ada yang kalah, tetapi mengaku menang banyak,” ujar Grace.
“Jadi, kami langsung saja mengatakan, terima kasih kepada yang mendukung. Tapi yang dibutuhkan 4 persen dan itu belum tercukupi,” lanjut dia.
Meski diyakini tidak lolos ambang batas kursi parlemen, PSI cukup terhibur atas lolosnya di kursi wakil rakyat di tingkat provinsi, kota/ kabupaten.
PSI pun berkomitmen untuk menjaga amanah rakyat tersebut. Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, PSI tidak lolos ke parlemen karena tak memenuhi ambang batas suara sebesar 4 persen.
Hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan, PSI berada di posisi 12 dengan perolehan suara 2,07 persen.
Klaim Masuk 4 Besar di Jakarta
Meski telah mengakui kekalahan di pemilu tingkat nasional, namun Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengklaim menjadi partai keempat terbesar di Jakarta.
Klaim ini berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count pemilu legislatif DPRD DKI Jakarta yang dikeluarkan berbagai lembaga survei.
“Berdasarkan hasil rilis quick count, PSI akan menjadi partai keempat terbesar di Jakarta. Tentunya kami masih menunggu rekapitulasi resmi KPUD. Saya sudah instruksikan semua pengurus, caleg, dan relawan untuk kawal terus penghitungan suara dari TPS, Kecamatan, hingga nanti di tingkat Provinsi,” kata Ketua DPW PSI Jakarta Michael Victor Sianipar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/4/2019).
Hasil hitung cepat CSIS-Cyrus Network mencatat perolehan suara PSI di Jakarta berada pada angka 7,98 persen.
Perolehan suara PSI hanya ada di bawah PDI-P (23,05 persen), PKS (16,4 persen), dan Gerindra (14,87 persen).
Sementara hitung cepat Indo Barometer mencatat perolehan suara PSI di angka 8,11 persen, juga di bawah PDI-P (25,07 persen), PKS (17,49 persen), dan Gerindra (15,26 persen).
Michael menilai angka ini merupakan pencapaian luar biasa bagi PSI selaku parpol pendatang baru.
“Kami berterima kasih kepada warga Jakarta yang telah memberi kepercayaan dan kesempatan, mengizinkan kami menguji dan mempertontonkan karakter kami,” kata Michael.
Michael mengatakan, PSI Jakarta telah berupaya keras menjaring caleg terbaik, melibatkan partisipasi masyarakat, bahkan menjalankan penggalangan dana terbuka untuk membantu orang baik masuk politik.
Ia menilai keberhasilan PSI di Jakarta tidak lepas dari kerja keras para caleg DPR dan DPRD selama masa kampanye.
Setelah duduk di kursi DPRD nanti, PSI berjanji akan bekerja maksimal untuk mengawasi Pemprov DKI.
“Pekerjaan rumah di Jakarta masih banyak. Pembangunan manusia dan infrastruktur harus lebih adil dan progresif. Sebagai partai oposisi, PSI akan mengawal dan memastikan program Gubernur Anies bisa lebih baik lagi,” kata Michael.
“Kami tidak akan segan-segan mengkritisi, tapi kami juga mau menawarkan solusi dan bersedia duduk bersama. Kami akan menjadi oposisi yang konstruktif. Itulah harapan warga Jakarta agar tidak ada perpecahan politik lagi,” tambah dia.
Adapun di tingkat nasional atau DPR RI, Ketua Umum PSI Grace Natalie sudah mengakui kekalahan partainya.
Berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga, PSI hanya meraih sekitar dua persen suara. Sementara untuk menempatkan wakilnya di DPR dibutuhkan minimal empat persen suara. (kompas.com/TIMORDAILY.COM)
Editor : Fredrikus R. Bau