Serangan Hama Belalang di Sumba Barat Daya Resahkan Masyarakat, Pemda Diminta Atasi

Serangan Hama Belalang di Sumba Barat Daya Resahkan Masyarakat, Pemda Diminta Atasi
Tanaman Jagung Warga SBD yang habis dimakan Hama Belalang. Foto by : Bonefasius B. Mema untuk TIMORDAILYNEWS.COM. Sabtu, (18/12/2021).

TIMORDAILYNEWS.COM, TAMBOLAKA – Serangan hama belalang di Kabupaten Sumba Barat Daya tepatnya di beberapa desa yakni Karuni, Ramadana, Pogotena, dan beberapa desa lain di kecamatan Loura dinilai sangat meresahkan masyarakat oleh karenananya Pemerintah setempat diminta dapat mengatasi masalah itu.

Hal ini disampaikan oleh masyarakat Sumba Barat Daya (SBD) Bonefasius Bali Mema kepada media ini, lewat pesan WhatsAppnya Sabtu (18/12/2021).

Dalam kesempatan itu terang Bonefasius, Hama Belalang itu menurutnya sangat banyak dan cukup meresahkan masyarakat. Selain mengganggu sarana publik seperi sekolah, jalan raya, juga rumah warga serta masuk dan memakan habis beberapa tanaman pertanian.

Menurutnya, Dinas teknis di Kabupaten tersebut harus mampu mengatasinya karena kalau terus dibiarkan akan sangat berbahaya ke depan.

” Ya…ini kita lihat, Dinas pun ada bantu mengatasi dengan melakukan penyemprotan. Tapi, sampai saat ini belum berhasil. Menurut kita karena, mungkin areal serangan sangat luas,” ujarnya.

Dikatakannya, serangan hama belalang ini harus mendapat tanggapan serius dari pemerintah. Sebab, Petani tidak mampu beli obat insectisida untuk mengatasinya karena kendala ekonomi.

“Inikan populasinya setiap hari terus bertambah, sehingga kami masyarakat tak mampu atasinya,” sebutnya.

Menurut pengamatannya, hama belalang tersebut muncul Pada bulan Oktober lalu, yakni belalang dewasa melakukan serangan terlebih dulu di Kabupaten Sumba Timur dan terus bermigrasi menuju Sumba Tengah dan di Sumba Barat Daya.

“Saat ini, di SBD tepatnya di kecamatan loura belalang pas masuk stadia bertelur.

itu belalang bertelur masuk bulan Nopember pertengahan telur menetas jadi imago dan sekarang , terus menetas sampai bulan Desember masuk imago dewasa dan serangan ini sangat parah di Kecamatan Loura.

Mereka juga memakan tanaman jagung, memang masih sedikit areal yang dimakan, karena belum merata waktu Tanam,” ujarnya.

Lebih lanjut terangnya, dari Dinas pertanian juga sudah turun melakukan penyemprotan dilapangan, membagi Obat – obatan hama, ke kecamatan.

Namun Kendalanya itu, tidak dilakukan penyemprotan secara serentak untuk memutus populasi hama belalang.

Kan kalau terus begini, Petani bisa gagal panen, maka tentu Pemda dan Pemprov NTT bisa ke depan memberikan bantuan sembako di masa sulit ini,” tutupnya.

Untuk diketahui waktu tanam jagung dan padi di Kecamatan Loura pada bulan Desember -Januari. Namaun akibat serangan hama belalng, jadwal tanam di kecamatan tersebut, di undur sampai ke bulan Januari, tergantung pada situasi hama belalang dan dapat terancam batal tanam jika hama belalang tak teratasi.

Sampai dengan berita ini diturunkan, pihak Pemerintah dalam hal ini dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya belum berhasil dihubungi. (ito/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM )

google.com, pub-4291941378970298, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *