News  

Siswa SMA di Malaka Tewas Diterkam Buaya Saat Sedang Memancing Ikan, Tubuhnya Mengambang di Air Saluran Irigasi

Siswa SMA di Malaka Tewas Diterkam Buaya Saat Sedang Memancing Ikan, Tubuhnya Mengambang di Air Saluran Irigasi
TIMORDAILY.COM – Seorang siswa SMA di Kabupaten Malaka atas nama Mardianus Erwin Leki (16) tewas diterkam buaya saat hendak memancing ikan, Jumat (15/3/2019).
Korban yang masih duduk di kelas 1 SMA ini diterkam buaya saat bersama teman-temannya di sebuah saluran irigasi di Desa Motaulun, Kecamatan Malaka Barat.
Kapolres Belu AKBP Christian Tobing Melalui Kapolsek Malaka Barat Iptu Hadi S. Bahri, ketika dikonfirmasi sabtu(16/03/19) membenarkan kejadian ini.
Dikatakannya, pada hari jumat (15/03/19) sekitar pukul 16.00 wita korban bersama dgn saksi Dadung dan Yulius
pergi memancing ikan di saluran air irigasi Desa Naas Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka.
Pada saat memancing itulah korban diterkam oleh buaya yang ada di saluran irigasi, sekitar pukul 16.30 wita keluarga korban datang ke Polsek Malaka Barat untuk melaporkan kejadian tersebut.
Atas laporan itu, Kapolsek bersama anggota mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) lalu bersama masyarakat mengevakuasi korban.
“Sekitar pukul 21.11 wita korban berhasil ditemukan mengambang di atas air saluran irigasi kemudian korban dievakuasi dan dibawa ke rumah duka di Dusun Lokmi, Desa Motaulun untuk diserahkan ke keluarga,” ujar kapolsek Hadi.
Seperti diketahui, kasus diterkam buaya baru kali pertama terjadi di Kabupaten Malaka, tercatat di tahun 2019 ini sudah lebih dari dua kasus.
Sebelumnya, nasib serupa menimpa seorang kakek di Kabupaten Malaka.

Siswa SMA di Malaka yang jadi korban keganasan buaya. (Foto: Edu S)

BACA JUGA : TERKINI – Buaya Terkam Seorang Kakek di Malaka yang Sedang Memasang Jaring di Muara
Kakek malang bernama Blasius Mali Bau (65) ini diterkam buaya saat sedang bersama isteri, Yolenta Abuk dan cucunya  Melkianus Seran memasang jaring di muara Tanu Laran Raisuk, Dusun Weain, Desa Bereliku, Kecamatan Malaka Tengah, Sabtu (9/3/2019) siang sekitar pukul 13.00 wita.
Tak hanya menerkam, buaya itu lantas menarik tubuh sang kakek dan membawanya menghilang di dalam air.
Yolenta dan cucunya Melkianus Seran yang melihat kejadian itu berteriak histeris namun tak bisa melakukan penyelamatan terhadap korban.
Keduanya lantas berlari ke perkampungan untuk memberitahukan warga dan keluarganya terkait kejadian itu.
Salah satu cucu korban, Gordi Nahak kepada TIMORDAILY.COM, Sabtu (9/3/2019) malam mengatakan, kejadian itu begitu cepat dan terjadi begitu saja sehingga Yolenta Abuk dan Melkianus hanya bisa berteriak histeris.
“Buaya tiba-tiba muncul dan terkam bai (kakek/korban, red) lalu menariknya ke air yang dalam dan menghilang,” ujar Gordi Nahak.
Sesaat setelah menerkam korban, lanjut Gordi, buaya tersebut masih terlihat dan bahkan ada yang mengabadikannya dengan ponselnya.
“Ada yang sempat foto buaya tersebut,” katanya sembari mengirimkan foto seekor buaya yang berada di dalam air.
Selanjutnya, kata Gordi, warga dan keluarga yang mendapat informasi itu langsung bergerak ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pencarian.
“Upaya pencarian oleh keluarga dan warga masyarakat Desa Bereliku. Dan upaya pencarian dari jam jam 14.00 sampe dengan sekarang tapi belum juga ditemukan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, kasus buaya terkam warga di Malaka bukanlah kasus baru.
Di tahun 2019 sudah terjadi pada awal dan akhir bulan Januari lalu.
Diberitakan bahwa Buaya menerkam Bernadeta Hoar (58), warga Dusun Halimalaka, Desa Rabasa Haerain, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka di Muara Pantai Berasi, Kecamatan Malaka Barat , Senin (28/1/2019) siang.
Korban diterkam buaya saat bersama teman-temannya mencari udang di muara dan hingga kini korban belum ditemukan.
Pihak kepolisian Sektor Malaka Barat bersama pemerintah desa dan masyarakat setempat masih melakukan pencarian.
Kapolsek Malaka Barat, Iptu Hadi Samsul Bahri, SH saat dikonfirmasi Selasa (29/1/2019) membenarkan peristiwa tersebut.
“Iya ada. Kami baru pulang dari lokasi. Beberapa bagian tubuh sudah ditemukan,” kata Samsul.
Menurut Kapolsek, pencarian mulai dilakukan sejak kemarin namun belum ditemukan.
Proses pencarian dilanjutkan hari ini Selasa (29/1/2019) sampai pukul 09.00 Wita ditemukan beberapa potongan tubuh korban yakni kepala, kaki kanan, lengan kiri dan sisa usus.
Menurut Hadi Samsul, korban dan kakak kandungnya Ulu Bete bersama beberapa orang berangkat ke Muara Be Seuk untuk mencari udang.
Korban tidak mengira di muara ini ada buaya.
Ketika asyik mencari udang, buaya muncul dan langsung menerkam Bernadeta.
Teman korban yang lain langsung lari menyelamatkan diri.
Pada tanggal 2 Januari 2019, buaya juga menerkam Warga Desa Badarai Kecamatan Wewiku-Malaka.
Benediktus Seran, warga Umatoos Fatuk, Desa Badarai, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT diterkam buaya, di tambak Badarai, Selasa (1/1/2019).
Korban diterkam buaya saat korban bersama istrinya mencari ikan di wilayah tambak dekat muara, Selasa (1/1/2019) sekitar pukul 17.00 Wita.
Mereka mencari ikan menggunakan alat penangkapan ikan tradisional yang dinamakan kesak.
Saat korban memasang alat penangkapan ikan tersebut, buaya yang diduga sudah berada di sekitar muara langsung menerkam korban dari belakang.
Saat kejadian itu, istri korban menyaksikan dari darat.
Melihat kejadian itu, istri korban bergegas pulang untuk menyampaikan kejadian tersebut kepada keluarga dan warga tetangga.
Selanjutnya keluarga melaporkan peristiwa itu ke Polsek Wewiku untuk ditangani lebih lanjut.
Kapolsek Wewiku, Iptu Manuel Siri Mau yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.
Polisi bersama warga masih berada di lokasi untuk evakuasi korban.
Informasi dari warga mengatakan, kasus buaya terkam manusia sudah berulang kali terjadi lokasi tambak Badarai.
Tambak yang dekat sekali dengan muara itu diduga sebagai habitat buaya yang sebenarnya harus diwaspadai oleh masyarakat. (TD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *