TIMORDAILYNEWS.COM – Bupati dan Wakil Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM dan Drs. Aloysius Haleserens, MM melakukan tatap muka dan diskusi bersama Para Petani yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja), Pemilik Lahan, serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) bertempat di Dusun Rotiklot Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Senin (30/8/2021).
Kegiatan ini guna meningkatkan sinergitas dan koordinasi serta juga meningkatkan motivasi kerja guna menyukseskan program Food Estate Belu.
Bupati Belu dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Food Estate ini akan bermuara pada menjadikan daerah Belu sebagai penghasil produk pertanian berupa jagung, padi dan sorgum yang nantinya berdampak pada kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Lanjut Bupati Belu, untuk menyukseskan program Food Estate perlu adanya kerjasama lintas sektor serta koordinasi dan komunikasi yang intens harus terus dijaga dan ditingkatkan.
“Kerja ini harus sama-sama, pemerintah sendiri tidak bisa, Camat sendiri juga tidak bisa, pemilik lahan juga sendiri tidak bisa karena kalau punya tanah tapi tidak punya alat mau bagaimana, air juga kalau orang tutup bagaimana, jadi mari kita bersama-sama untuk kebaikan kita semua,” ujar dr. Agus Taolin.
Bupati juga menyampaikan agar setiap progress maupun permasalahan yang dihadapi dilapangan agar dilaporkan untuk kemudian secara cepat dan tepat bersama-sama mencari solusi sehingga pekerjaan pun dapat berjalan secara efektif dan terselesaikan.
“Ada kekurangan di lapangan, PPL bicarakan dengan Kepala Dinas. Apa yang kita kerjakan ini pasti ada manfaatnya untuk kita masing-masing, jadi semua kerja sebaik-baiknya, kekurangan di lapangan kita bicarakan bersama,” tukas Bupati Belu.
Diakhir arahan, Bupati Belu mengingatkan kepada para petani, PPL dan pemilik lahan untuk tidak menghiraukan hasutan maupun hal-hal nagatif lainnya yang berupaya untuk menurunkan semangat kerja.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM selaku Ketua Food Estate Belu menyampaikan agar PPL mengenali kelompok dan anggota serta lokasi yang akan ditanami.
“Untuk PPL, diluar raimanuk, Tastim, Raihat dan Tasbar, semuanya masuk kesini tanpa kecuali, tidak perlu diperintah, tidak perlu dikasih aba-aba, pagi standby disini. Kenali anda punya grup, jaga setiap anda punya bidang,” tandas Wabup Belu.
Wabup Alo Haleserens juga mendorong dan memotivasi para petani agar selalu menanamkan semangat dalam bekerja.
“Teknis kerjanya adalah harus kerja rajin, jangan sampai orang berbicara kepada kita, bahwa kita menjadi manusia malas. Orang Belu tidak ada yang malas, orang rajin semua. Sudah dikasih air, bibit dan pupuk, dikasih obat semua gratis, lahan sudah diolah, sekarang tinggal kita tanam,” ujar Alo Haleserens.
Wabup juga menambahkan bahwa hasil dari kerja ini untuk para petani.
“Kami datang mau pastikan, bapak mama akan menikmati sesuatu yang lebih pada 3 bulan kedepan. Jadi bapak mama tidak perlu lagi bertanya-tanya ini nantinya hasil siapa yang dapat, yang dapat hasilnya adalah bapak dan mama,” jelas Wabup Belu.
Diakhir arahan, Wabup Belu kembali menegaskan untuk selalu menanamkan hal positif dalam diri, buang jauh-jauh ego, dan jangan mau diprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
“Kita harus buang jauh-jauh ego, jangan mau terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Kita harus berpikir 3 bulan kedepan saya harus panen jagung yang hasilnya 7 ton per hektar. Kita semua disini juga sebagai pengaman di wilayah kita sendiri, jangan hanya berharap pada petugas,” imbuh Wabup Belu.
Usai lakukan tatap muka, Bupati dan Wabup Belu beserta anggota pokja, pemilik lahan dan PPL langsung menuju ke lokasi Food Estate blok C. Pemilik lahan, PPL dan Ketua serta anggota pokja memasang patok dan menarik tali untuk lakukan penanam benih jagung. Hal yang sama juga dilakukan di Blok A dengan menanam benih sorgum.
Turut hadir dalam kegiatan, Kadis Pertanian, Plt. Kaban Kesbangpol, Camat Kakuluk Mesak, Romo Yoris Giri, Pr, Romo Agus Klau, Pr, Kepala Desa Fatuketi, Danramil Kakuluk Mesak, Babinsa, serta Babinkhantibmas. (prokompimbelu/TIMORDAILYNEWS.COM/TIMOR DAILY)
