TIMORDAILYNEWS.COM-Laga pamungkas final Respek OBM Cup 2024 Malaka mempertemukan dua tim berkualitas dengan determinasi tinggi.
Dimana kesebelasan laskar Universitas Muhammadiyah (UNMUH) Kupang akan menentang kesebelasan FOURPLAY FC.
Melihat peta kekuatan kedua tim, rasa-rasanya ini adalah pertandingan final ideal, antara tim yang punya daya intercept meyakinkan dan tim yang memiliki sistem permainan yang terorganisir.
Bisa-bisa tipikal permainan kedua tim ini punya kesamaan dalam cara-cara tertentu, semisal possesion atau juga dalam build up serangan.
Fourplay setidaknya memiliki empat pemain pilar serba bisa. Ke empat pemain ini seperti bunglon yang bisa beroperasi di setiap lini.
Esthen Banoet memiliki daya jelajah yang cukup baik. Ia salah satu winger terbaik di posisinya. Sebab itu pergerakan pemain asal Soe ini patut diwaspadai.
Raffi Angga didatangkan dari Persela Lamongan sebagai ujung tombak mematikan. Ia bisa mencetak gol lewat kepala atau juga lewat tendangan keras kaki kanan. Raffi akan ditopang salah satu pemain dengan body balance terkuat Zulham Zamrun.
Eks Timnas Indonesia ini mampu menciptakan peluang demi peluang dari segala arah dengan memaksimalkan umpan akurasi yang hampir tidak meleset. Satu lagi yang bakal jadi tontonan menarik adalah Ia pemain dengan aksi teatrikal menawan di lapangan.
Nama terakhir adalah Silvio Escobar. Pemain naturalisasi asal Paraguay ini memiliki ciri khas tendangan gledek. Kelebihan eks pemain PSM Makassar ini ada pada shooting accuracy yang sangat terukur dan berbahaya.
Empat pemain kunci Fourplay ini perlu diawasi dan diwaspadai oleh pasukan Muhammadiyah. Apabila UNMUH mampu meredam agresifitas permainan Fourplay maka bisa dipastikan pertandingan bakal berjalan alot dan penuh kejutan. Jika ingin menang, UNMUH wajib bertarung tanpa lelah sepanjang 90 menit.
Sementara Laskar Universitas Muhammadiyah (UNMUH) Kupang akan menjadi pesaing serius sat memainkan laga final menghadapi Fourplay.
Laskar UNMUH memperlihatkan grafik permainan yang terus meningkat di setiap pertandingan. Ini yang menjadi kekuatan mereka, pasalnya kerja sama tim berseragam biru ini menjadikan Starting Eleven yang diturunkan nampak merata antar lini ke lini.
Paling tidak ada lima pemain yang sejauh ini tampil meyakinkan. Mereka mampu menyeimbangkan pola permainan terhadap siapa lawan yang mereka hadapi.
Mulai dari duo gelandang muda Pican Wuwur dan Azhary Paokuma. Nyawa permainan UNMUH ada dalam diri Pican dan Azhary. Keduanya adalah metronome dari permainan UNMUH.
Ada peran lain yang perlu diwaspadai, salah satu dari dua gelandang ini bisa merubah peta permainan saat beroperasi sebagai deep-lying playmaker.
Posisi ini lebih mengutamakan penguasaan bola dengan umpan-umpan yang relatif aman. Pican dan Ashary bisa menjadi distributor yang baik ketika melihat ruang dan peluang terbuka. Situasi ini akan dibaca dengan sangat jeli oleh penyerang Cesar Making yang memiliki speed dan insting dalam finishing.
Dua pemain lainnya adalah Indra Tokan dan Leburaya. Keduanya bertipe ofensif dan cenderung bermain save mematikan pergerakan lawan. Ini merupakan kombinasi ideal antara pemain yang kuat secara bertahan dan juga pemain yang kuat saat menyerang.
Laskar UNMUH memiliki tipe-tipe pemain petarung. Mereka kuat saat bertahan dan menjadi buas saat penyerang. Ini yang perlu dikhawatirkan tim lawan.
Fourplay perlu mewaspadai pergerakan lincah anak-anak UNMUH. Bila Escobar cs’ lengah, maka tak ada kata tidak bagi Cesar Making untuk membobol gawang Fourplay. (GON-AD/TIMORDAILY/TIMORDAILYNEWS.COM).