TIMORDAILYNEWS.COM, KUPANG – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan NTT melaunching gerakan “Digitalisasi Pasar Tradisional di Kota Kupang” yang diselenggarakan bersama PD Pasar Kupang di halaman Kantor PD Pasar Kota Kupang, Rabu (2/6/2021).
Kepala BI KPA NTT I Nyoman Ariawan Atmaja kepada Timordailynews.com usai kegiatan pelaunnchingan menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah menekankan agar menjadikan pandemi Covid-19 sebagai momentum dalam Percepatan Transformasi Digital.
“Bank Indonesia terus mendukung upaya bersama dalam mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional melalui langkah-langkah percepatan digitalisasi sistem pembayaran,” ujar Nyoman.
“Langkah-langkah tersebut antara lain mendorong akselerasi digitalisasi keuangan Standar Nasional, Pembayaran melalui Peta jalan transformasi digital di sektor sektor strategis, antara lain pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, dan penyiaran, percepatan integrasi pusat data nasional, SDM bertalenta digital dan perencanaan transformasi digital,” Jelas Nyoman..
“Pusat perdagangan pasar tradisional merupakan salah satu sektor strategis yang menjadi sasaran percepatan transformasi digital.
Sinergi untuk mendorong digitalisasi pada ekosistem pasar tradisional terus kami lakukan kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan pasar serta meningkatkan kapasitas dan daya saing bagi pedagang pasar tradisional.” Katanya.
“Sebagai wujud sinergi dalam digitalisasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kupang dan PT. Telkom Indonesia, melaksanakan program digitalisasi pasar di Kota Kupang yang diawali pada hari ini di Pasar Oebobo.
Digitalisasi Pasar yang akan dilakukan mencakup penerimaan retribusi serta digitalisasi transaksi pembayaran melalui Peta jalan transformasi digital di sektor sektor strategis, antara lain pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, dan penyiaran, percepatan integrasi pusat data nasional, SDM bertalenta digital dan perencanaan transformasi digital.
Jadi sangat konsen pemerintah membangun terus semua sarpras yang dibutuhkan.” Jelas Nyoman.
Kedepan kami akan terus mendorong agar dapat direplikasi dan diimplementasikan pada pasar-pasar lainnya di Kota Kupang dan di seluruh NTT.” Ungkap Nyoman.
“Sejalan dengan event Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang akan dilaksanakan di Labuan Bajo dengan tajuk Kilau Digital Permata Flobamora, kami berharap digitalisasi pasar di Kota Kupang menjadi promotor transformasi digital pada kawasan pasar tradisional dan pada ekosistem lainnya di Provinsi NTT,” Jelas Nyoman.
“Bank Indonesia melalui sinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya akan terus mendorong upaya digitalisasi pasar di NTT khususnya di Kota Kupang.
Salah satunya adalah meningkatkan akseptansi Quick Response Code Indonesian Standard
(QRIS) sehingga dapat mencapai target nasional 12 juta merchant.
“Melalui akselerasi Ekonomi Keuangan Digital kami harapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi khususnya di NTT sehingga terwujudnya NTT Bangkit, Maju dan Sejahtera,” Tutupnya.
Sementara Maxi Nomlene SH., M.Hum Direktur Pemasaran PD Pasar mengatakan bahwa PD Pasar sangat mengapresiasi Launching Digitalisasi Keuangan Pasar Tradisional hari ini yang diselenggarakan dalam Semarak QRIS yang diinisiasi oleh BI yang menggandeng PT Telkom Witel sebagai penyedia sarana ECD.
ia berharap agar semua transaksi yang ada di semua pasar tradisional yang ada di kota Kupang baik pasar kecil maupun pasar besar di kota Kupang di bawah koordinator PD Pasar Kupang bisa dilakukan secara non tunai yaitu dengan menggunakan program QRIS.
“Jadi yang paling penting adalah kami PD Pasar mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia, kemudian PT Telkom yang sudah membantu kami,memfasilitasi kami untuk bagaimana menggunakan program QRIS.
Dan bagaimana menyiapkan aplikasi yang mudah dan aman, dan cepat sehingga nanti petugas-petugas kita khususnya yang ada di unit itu bisa mengadaptasi untuk menyelesaikan unit dalam rangka bisa lakukan transaksi non tunai,” ujar Maksi.
“Titipan pesan kami yang paling penting adalah hari ini bukan merupakan akhir dari semua. Tapi kedepan tentu proses masih panjang. Hari ini hanya sebagai batu loncatan untuk kita bisa menuju pada kesuksesan lebih besar.
Saya berharap pihak Telkom bisa berdayakan kami bisa lebih familiar ke depannya menggunakan QRIS dengan Mesin EDC. Agar kota Kupang dapat menjadi SMART.” Harapnya.
Fadjar Eri Tansil GM PT Telkom menyatakan bahwa seluruh aktifitas ekonomi harus berujung pada pendapatan Bank Daerah. Makanya kita kolaborasikan dalam program Digitalisasi Pasar Tradisional di Kota Kupang.
“Digitalisasi hanya bisa dilihat dari transaksi yang dilakukan secara non tunai. Dan salah satunya yang tidak bisa ditolak adalah menggunakan QRIS. Jadi kita harus pelan-pelan bisa berdamai dengan QRIS,” ujarnya
“Walikota ,BI dan PT Telkom sudah siap dukung NTT khususnya kota Kupang dalam mendukung transaksi digitalisasi pasar tradisional
“Hal ini Sesuai dengan program Pak presiden Jokowi yakni Nawa cita.Dan tentunya program QRIS akan dimulai dari Provinsi yang punya matahari terbit duluan dan kedepan QRIS akan banyak di NTT.” Tutup Fadjar.
PT Telkom siapkan 5 unit mesin EDC untuk mendukung kebutuhan digitalisasi pasar tradisional di kota Kupang. 5 unit ini akan dipakai di Pasar Oebobo sebagai uji coba.
Wali Kota Kupang Jefrison Riwu Kore ketika dimintai komentarnya ,mengatakan sangat mendukung program digitalisasi pasar tradisional di Kota Kupang lewat program QRIS ini.
Jefri berharap agar program ini jangan habis dilaunching saja, tapi harus benar-benar dilaksanakan sehingga semua transaksi bisa non tunai melalui QRIS buat kita nyaman karena hanya memakai barcode saja transaksi sudah jalan.
“Platform yang hari ini kita launching harus benar-benar bermanfaat. Jangan kita habis acara bongkar tenda program QRIS juga selesai. Rem pakem banget jangan habis dilaunching saja,” tegas Jefri.
“Jadi Kota Kupang harus dipaksakan. Kalau tidak dipaksakan maka tidak mungkin akan jalan. Kita paksa kita bisa. Contoh WTP saya paksakan untuk inventarisir semua aset baik kendaraan, gedung dan lainnya . Jadi untuk QRIS harus dipaksakan juga. Ini butuh langkah luar biasa untuk meresponnya. Jika semua transaksi di semua link pakai QRIS maka akan hindari korupsi. Dengan gerakan bangga buatan Indonesia maka ekonomi akan bangkit.” ujar Wali Kota.
“Regulasi kita sudah siapkan sebelumnya untuk transaski non tunai. Hanya memang untuk implementasi di lapangan butuh sosialisasi dan sedikit pemaksaan,” ujar Wali Kota Kota Kupang.
Launching ditandai dengan walikota Kupang melakukan transsaksi perdana menggunakan Aplikasi QRIS dengan mesin EDC. (nel/TIMORDAILYNEWS.COM/TIMOR DAILY)
Laporan Wartawan : Kornelis Bria
Editor : Okto M