Yayasan CIRMA Indonesia Gelar Workshop Sambut Program Empowering West Timor

Yayasan Centrum Inisiatif Rakyat Mandiri (CIRMA) Indonesia menggelar Workshop dalam rangka Peningkatan Kapasitas Staf CIRMA Kupang di T-More Hotel, 22 – 25 Januari 2025 untuk menyambut pelaksanaan proyek "Empowering West Timor: Advancing Climate Justice and Community Resilience for Smallholder Farmers" di enam kabupaten/kota di Timor Barat pada tahun 2025 - 2027. (Foto: Hermen)

KUPANG, TIMORDAILY.COM – Yayasan Centrum Inisiatif Rakyat Mandiri (CIRMA) Indonesia menggelar Workshop dalam rangka  Peningkatan Kapasitas Staf CIRMA Kupang di T-More Hotel, 22 – 25 Januari 2025 untuk menyambut pelaksanaan proyek “Empowering West Timor: Advancing Climate Justice and Community Resilience for Smallholder Farmers” di enam kabupaten/kota di Timor Barat pada tahun 2025 – 2027.

Program ini merupakan kerjasama internasional antar CIRMA dengan CLIMATE JUSTICE RESILIENCE FUND – USA.

“Proyek ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas petani kecil agar dapat beradaptasi dengan tantangan iklim, memperkuat ketahanan komunitas, dan memperjuangkan keadilan iklim melalui pengembangan konektivitas, jejaring dan ruang kolaboratif untuk keadilan dan ketahan iklim di Timor Barat,” kata Direktur Yayasan CIRMA Indonesia, John Mangu Ladjar saat membuka kegiatan Workshop tersebut.

Menurutnya, dalam konteks memastikan keberhasilan pelaksanaan proyek ini, CIRMA berkomitmen mempersiapkan staf proyek dengan pengetahuan, keterampilan, dan strategi yang diperlukan agar dapat melaksanakan proyek secara efektif.

Yayasan Centrum Inisiatif Rakyat Mandiri (CIRMA) Indonesia menggelar Workshop dalam rangka Peningkatan Kapasitas Staf CIRMA Kupang di T-More Hotel, 22 – 25 Januari 2025 untuk menyambut pelaksanaan proyek “Empowering West Timor: Advancing Climate Justice and Community Resilience for Smallholder Farmers” di enam kabupaten/kota di Timor Barat pada tahun 2025 – 2027. (Foto: Hermen)

Sebagai bagian dari upaya ini, CIRMA akan menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas untuk membekali staf proyek dengan pengetahuan komprehensif dan alat praktis dalam bidang keadilan iklim, ketahanan, pengorganisasian masyarakat, dan stargei pelibatan pemangku kepentingan.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari itu menghadirkan narasumber  yaitu Dr. Antonius Bastian Nerlimah Limahekin (IFTK Ledalero-Maumere, Giri Arnawa (USAID IUWASH Tangguh) Jakarta, Imamm Munandar (USAID IUWASH Tangguh NTT, Suheryanta (Dinas Sosial Propinsi NTT) Berchmans Mau Bria (Fasilitator),Lambert Dore Purek (Fasilitator).

“Ini merupakan langkah awal untuk memberdayakan staf agar dapat memimpin proyek di tingkat kabupaten kota dengan percaya diri dan kompetensi yang memadai,” jelas Ladjar.

Adapun tujuan dari  Workshop  kali ini menurut John Mangu Ladjar memiliki tujuan khusus antara lain:

  1. Meningkatkan Pemahaman: Memperkuat pemahaman tentang keadilan iklim ketahanan iklim, dan relevansinya bagi komunitas petani kecil di Timor Barat.
  1. Membekali Keterampilan Staf: Memberikan teknik pengorganisasian masyarakat, peningkatan kapasitas bagi petani kecil, dan mendorong partisipasi inklusif.
  1. Mendorong Kolaborasi: Membangun kapasitas staf untuk menjalin dan memperkuat kolaborasi serta jaringan dengan pemangku kepentingan lokal, termasuk lembaga pemerintah, LSM, dan sektor swasta.
  1. Memberdayakan Advokasi: Melatih staf untuk memperjuangkan keadilan iklim dan mempromosikan kebijakan yang mendukung petani kecil.

 

//Hermen

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *