News  

Ayah Korban Minta Pelaku Pembunuhan Anaknya Dihukum Setimpal

ist/ jenazah korban penikaman Mario Krissandi Seven Bere di ruang jenazah RSUD, MGR Gabriel Manek, SVD, Sabtu pagi (23/3/2019)

Ayah Korban Minta Pelaku Pembunuh Anaknya Dihukum Setimpal
TIMORDAILY.COM,ATAMBUA-
Ayah kandung korban meminta pelaku yang menikam putranya Mario Krissandi Seven Bere Mahasiswa semester IV Unimor Kefamenanu (TTU) hingga meninggal dunia diberikan hukuman setimpal.
Korban dirujuk dari Rumah Sakit Kefamenanu dini hari sekira pukul 01.00 Wita, Sabtu (23/3/2019) pasca kejadian penikaman oleh salah seorang rekan mahasiswanya. Namun sekitar pukul 07.00 Wita korban yang menjalani perawatan medis di RSUD Mgr. Gabriel Manek SVD meninggal dunia.
Marselinus Bere Bau yang juga orang tua korban saat ditemui media di ruang jenasah RS Atambua menuturkan, keluarga sangat kecewa dan perihatin dengan perbuatan pelaku yang menikam perut anaknya sampai usus keluar hingga meninggal dunia.
“Ini perbuatan keji dan sangat mengiris perasaan keluarga. Karena itu kami minta aparat penegak hukum untuk menghukum pelaku setimpal,” pinta dia.
Menurut Marselinus, keluarga sangat kaget dengan kejadian naas yang menimpa putra satu-satunya karena sangat menyakitkan keluarga besarnya. Dirinya bersama isteri serta kedua adik perempuan korban terkejut saat mendapat informasi korban ditikam.
“Kami sangat terkejut saat dapat informasi anak kami ditikam sampai kondisi kritis oleh kawan kuliahnya sendiri dari Belu. Kami benar-benar kehilangan dengan peristiwa kematian anak kami karena dia anak laki satu satunya di keluarga kami,” ujar dia.
Oleh keluarga besar, jenazah korban akan dibawa ke rumah duka di Desa Dua Rato, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste untuk disemayamkan.
Sementara informasi yang diperoleh dari saksi Novalinda Bau dan Maria Delia Mau yang berada di lokasi kejadian saat ditemui di ruang jenazah RS Atambua mengutarakan, kejadian penikam terhadap korban bermula saat pelaku bersama enam orang teman organisasi dan Ketua Himpunan Mahasiswa Belu (HMB)
datangi Sekretariat HMB di Sasi Kilo Meter 7 Kota Kefamenanu.
Menurut saksi bahwa, selama ini kegiatan organisasi vakum atau tidak berjalan. Sehingga pada Jumat malam sebelum kejadian kami beberapa orang termasuk korban bertemu untuk diskusi mencari bagaimana solusi yang baik agar kegiatan HMB bisa aktif kembali.
Saat itu, tiba-tiba Ketua HMB, Finus dan enam orang teman lain datang lalu ada sambut mulut dengan teman lain. Tapi korban saat itu tidak ikut sambut mulut. “Dia korban duduk tenang- tenang saja, entah bagaimana sampai dia ditikam kami juga bingung,” sebut saksi.
Adapun jelas saksi, pertemuan Jumat malam itu merupakan hasil kesepakatan diskusi dengan Ketua HMB dan beberapa anggota pendiri organisasi beberapa waktu lalu. Yang pasti inisiatif untuk mengaktifkan kegiatan HMB akui sakai menuai pro kontra diantara sesama aktifis organisasi mahasiswa Belu di Unimor Kefamenanu.
Kasus tersebut telah ditangani pihak Kepolisian Resor TTU dan pelaku penikaman terhadap korban telah ditahan guna pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik Polres terkait kejadian tersebut. (TD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *