Belu  

Ini Realisasi Vaksin Booster di Kabupaten Belu

Rakor Satgas Covid-19, Bupati Belu Sebut Tak ada Penahanan Paspor di PLBN Motaain

TIMORDAILYNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Belu telah melaksanakan vaksin dosis tiga atau yang sering disebut booster.

Vaksin booster yang telah dilakukan pemerintah selama ini masih fokus pada tenaga kesehatan. Sedangkan kategori pelayanan publik, lansia, masyarakat dan remaja belum dilakukan sama sekali.

Sesuai data Satgas Penanganan Covid-19, realisasi vaksin dosis tiga ini sudah 961 orang atau 70,7 persen.

Secara umum pencapaian vaksinasi sampai dengan keadaan, Rabu 12 Januari 2022 yaitu, dosis satu sebesar 74,9 persen, dosis dua 51,4 persen.

Berdasarkan kategori, tenaga kesehatan mencapai 127,6 persen dosis satu dan 121,1 persen dosis dua, pelayanan publik 133,4 persen  dosis satu dan  89,6 persen dosis dua

Lansia mencapai 50,9 persen dosis satu dan 31,1 dosis dua, masyarakat 64,7 persen dosis satu dan 40,7 persen dosis dua, remaja 91,3 persen dosis satu dan 80,0 dosis dua.

Total penduduk yang menjadi sasaran vaksin sebanyak 159.682 orang. Realisasi sampai saat ini sebanyak 119.597 orang dosis satu dan 82.127 orang dosis dua.

Dari data tersebut menunjukkan jumlah penduduk Kabupaten Belu yang belum mendapat vaksin sebanyak 40.085 orang.

Selain update data vaksin, Satgas COVID-19 Kabupaten Belu juga melaporkan perkembangan kasus COVID-19.

Sampai dengan saat ini, jumlah kasus aktif dua, pasien dirawat satu orang. Karantina terpusat nihil dan isolasi mandiri satu orang.

Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, Sp. PD saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, pemerintah terus melakukan vaksinasi sampai tuntas. Saat ini, pencapaian vaksin untuk beberapa kategori seperti tenaga kesehatan, pelayanan publik, masyarakat dan remaja sudah mencapai target. Pemerintah terus berupaya mempercepat vaksinasi lansia.

Kata Bupati Agus Taolin, secara umum realisasi vaksin di Kabupaten Belu sudah di atas 70 persen dan tentu sudah mencapai target dari pemerintah pusat.

Pemerintah terus menggenjot vaksin dosis satu dan dua hingga tuntas supaya bisa lanjut dengan vaksin dosis ketiga.

Kata dokter spesialis penyakit dalam ini, cara terbaik mencegah covid-19 adalah dengan menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi.

Upaya lain untuk menekan penyebaran COVID-19 di daerah perbatasan RI-RDTL ini, pemerintah tetap memberlakukan pembatasan-pembatasan dalam seluruh kegiatan, baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat, termasuk lembaga agama.

Pemerintah juga terus melakukan evaluasi perkembangan kasus COVID-19 serta upaya-upaya pengendalian sehingga kasus COVID-19 tidak melonjak signifikan. (pos-kupang.com/TIMORDAILYNEWS.COM/TIMOR DAILY) 
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *