Rumah Warga Terendam Banjir, Camat Malaka Barat Karena Tanggul Belum Diperbaiki

TIMORDAILYNEWS.COM-Curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi selama beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Malaka mengakibatkan sungai Benenai kembali meluap.

Akibat luapan sungai Benenai tersebut beberapa Desa di wilayah Kecamatan Malaka Barat seperti Desa Fafoe, Sikun, Oan Mane dan Motaain terendam banjir.

Luapan sungai Benenai dikarenakan tanggul yang rusak sejak tahun 2021 akibat badai siklon tropis Seroja hingga saat ini belum diperbaiki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka dimasa kepemimpinan Bupati Malaka Simon Nahak dan Kim Taolin.

Camat Malaka Barat, Remi Bria saat ditemui di Desa Oan Mane mengatakan solusi untuk mengatasi banjir hanya satu yakni rehabilitasi tanggul dan pembuatan tanggul.

“Solusinya hanya satu yakni tanggul. Kalau tanggul ini sudah diperbaiki maka banjir ini sudah tidak terjadi. Harus dilakukan rehabilitasi tanggul dan pembuatan tanggul baru di Busa Belo sampai pesisir pantai,”ujar Camat Malaka Barat Remi Bria.

Lanjut Remi Bria, kalau persoalan tanggul tidak segerah diatasi maka akan setiap tahun terus terjadi banjir di wilayah Kecamatan Malaka Barat.

“Memang tanggul ini kita sudah usulkan selama dua tahun terkahir yang dimana menjadi usulan prioritas namun sampai saat ini belum dikerjakan. Sehingga di empat Desa ini dilakukan program sebagus apapun sepanjang banjir kita belum bisa atasi itu akan percuma dan tidak akan berhasil,”tegas Remi Bria.

Camat Malaka Barat Remi Bria

Tambah Remi Bria, yang menjadi usulan prioritas pada saat Musrembangcam yakni normalisasi kali Motadelek dan rehabilitasi tanggul sepanjang Desa Motaulun sampai Busa Belo serta pembangunan tanggul sepanjang Busa Belo sampai pesisir pantai.

Sehingga menurut mantan Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka itu tanggul sepanjang dari Desa Motaulun sampai Busa Belo Desa Oan Mane harus dilakukan sekaligus rehabilitasi tanggul untuk mencegah terjadinya banjir saat musim hujan.

“Lalu sepanjang dari Busa Belo sampai ke pesisir pantai harus dibangun tanggul kalau tidak percuma dan masyarakat akan tetap susah kalau musim hujan,”tegas Remi Bria.

Menyikapi kondisi masyarakat di empat Desa Pemerintah Kecamatan Malaka Barat telah memerintahkan kepada kepala Desa untuk mempersiapkan viber agar dilakukan pendropingan air bersih untuk dapat digunakan warga.

“Saya sudah perintahkan kepala Desa yang memiliki viber untuk disimpan dipinggir jalan supaya petugas dari Kecamatan , Dinas Sosial dan BPBD untuk dropping air bersih sehingga warga bisa pakai,”jelas Remi Bria.

Terkait dampak dari banjir di beberapa Desa ini kata Camat Remi Bria tim sudah bergerak ke daerah terdampak untuk dilakukan pemantauan sekaligus pendataan terhadap lahan pertanian milik masyarakat yang rusak akibat banjir Benenai.

“Data realnya kita belum dapat. Belum terkonfirmasi berapa area yang terdampak namun diperkirakan sekitar 70-75 persen area pertanian itu terdampak. Untuk data pastinya kita belum dapat karena tim masih turun ke lapangan,”ungkapnya.

Sementara itu warga terdampak Dominikus Seran mengatakan tanggul yang belum diperbaiki sampai sekarang mengakibatkan beberapa Desa terkena dampak banjir Benenai.

“Kalau tanggul ini sudah diperbaiki maka saat musim hujan tidak terjadi lagi banjir seperti sekarang. Kami tidak minta apa-apa yang lebih bagus kami hanya minta tanggul ini diperbaiki,”pinta Dominikus.

Dominikus berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka dibawah kepemimpinan Bupati Simon Nahak dan Kim Taolin dapat memperhatikan secara serius terkait tanggul yang rusak.

“Waktu itu Pak Bupati su janji mau buat tanggul ini tapi sampai sekarang belum saja buat. Kalau tidak salah kunjungan Pak Bupati itu selalu omong untuk perbaiki tanggul tapi setelah pulang tidak perbaiki sampai sekarang,”ucap Dominikus.

Hingga berita ini diturunkan debit air mulai perlahan berkurang. Pendropingan air bersih pun sudah dilakukan oleh tim Kecamatan Malaka Barat dan Dinas Sosial Kabupaten Malaka. (Gon/TIMORDAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

Exit mobile version