Belu  

Wabup Belu Deklarasikan 2 Desa STBM dan 1 Desa ODF di Raimanuk

Wabup Belu Deklarasikan 2 Desa STBM dan 1 Desa ODF di Raimanuk (FB/Protokol & Komunikasi Pimpinan Setda Belu)

TIMORDAILYNEWS.COM, RAIMANUK – Demi mewujudkan masyarakat Belu yang sehat, berkarakter dan kompetitif, Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM mendeklarasikan Desa Mandeu dan Desa Faturika sebagai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) serta Desa Teun sebagai Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan.

Deklarasi ini ditandai dengan pembacaan ikrar STBM dan penyerahan piagam oleh Wakil Bupati Belu kepada masing-masing Kepala Desa di Kantor Desa Mandeu Kecamatan Raimanuk, Selasa (22/6/2021).

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Penetapan Desa STBM sendiri mengacu pada terwujudnya 5 Pilar STBM yakni Stop buang air besar sembarangan (Stop BABS), Mencuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAM-RT), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, serta Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga. Sedangkan penetapan Desa ODF mengacu pada terwujudnya pilar pertama dari STBM.
Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Yayasan Pijar Timur Indonesia dan Yayasan Plan International yang telah bersama-sama dengan Pemerintah dan masyarakat mewujudkan Desa STBM dan ODF.
“Jadi hari ini akan kita deklarasikan, mereka sudah tergolong didalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), terima kasih banyak kepada Yayasan yang sudah membantu pemerintah kita bekerja bersama- sama entaskan masyarakat tiga Desa ini dari kebiasaan – kebiasaan buruk yang semula dilakukan dan sekarang kita sudah ada perbaikan-perbaikan sehingga munculah kesadaran masyarakat,” ungkap Wabup Belu.

Lanjutnya, deklarasi yang dilakukan hari ini merupakan hasil dari sebuah proses panjang yang sudah dilakukan, dan intervensi itu dilakukan oleh yayasan pijar timur dan plan internasional yang bersama dengan Pemerintah saling membantu.
“Hasilnya kita nikmati hari ini dan diupayakan hasil yang sudah ada kita pertahankan dan tingkatkan dari hari ke hari,” ujarnya.
Wabup Belu juga menyampaikan bahwa program prioritas pemerintah yang pertama adalah kesehatan sehingga seluruh masyarakat diwajibkan memiliki kartu tanda penduduk untuk menikmati program kesehatan gratis.
“Saya mau sampaikan bahwa kita sebentar lagi meluncurkan kesehatan gratis, saat ini sementara dalam proses. Kalau sampai ada masyarakat kecamatan ini yang belum memiliki KTP, belum ada kartu keluarga, maka ketika sakit yang bayar adalah camat dan kepala Desa. Sinergitas antara TNI, Polri, Camat, Kepala Desa hingga tingkat paling bawah untuk bersama-sama memastikan bahwa seluruh masyarakat telah memiliki KTP dan KK,” tegas Alo Haleserens.

Mungkin gambar satu orang atau lebih, orang berdiri dan luar ruangan

Lebih lanjut, Wakil Bupati Belu juga menyampaikan bahwa selain kesehatan gratis terdapat juga program-program prioritas lainnya di berbagai sektor.
“Salah satu program kita lainnya yaitu pendidikan. Baik bagi anak-anak maupun pegawai. Jika mereka memiliki kinerja yang baik, Pemerintah dapat menyekolahkan dengan harapan kualitas kerjanya akan naik, dan usai sekolah dapat melayani masyarakat dengan lebih baik. Begitupun dengan anak-anak, kalau kita punya anak yang pintar, kita bisa kasih beasiswa, tetapi beasiswanya kepada jurusan-jurusan tertentu yang dibutuhkan,” terang Wabup Belu.
Dalam kesempatan tersebut Wabup juga menghimbau masyarakat untuk disiplin patuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 5M dalam kehidupan sehari-hari.
“Covid Sekarang sudah 46 orang/hari ini, karena itu kita duduk jaga jarak. Pastikan untuk terapkan 5M yaitu mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir atau memakai handsanitizer, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta membatasi mobilitas,” imbuh Wabup Belu.

Mungkin gambar satu orang atau lebih, orang berdiri dan luar ruangan

Wabup juga menginstruksikan kepada Kepala Desa bersama RT dan RW untuk mendata setiap orang baru yang masuk ke Desa dan melaporkannya.
“Kepada Bapak Desa, sampaikan kepada RT/RW, pastikan kalau ada orang baru masuk ke RT kita tanyai dia asal usulnya dari mana serta lapor diri 1X24 jam, itu hukumnya wajib,” tegas Wabup Belu.
Pimpinan Yayasan Pijar Timur Indonesia, Vinsensius Kia Beda dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa proses ini bukan akhir dari kegiatan STBM, namun ini adalah awal yang baik untuk kita bisa hidup lebih sehat, lebih bersih dan berperilaku hidup bersih dan sehat dengan penerapan 5 pilar STBM.
“Kita tadi ada tambah satu pilar lagi, yaitu akan mengikat dan mengkandangkan ternak,” pungkas Kia Beda.
Lanjutnya, proses ini melalui suatu proses panjang mulai dari proses workshop yang langsung mulai dari kabupaten, Kecamatan, sampai ke desa-desa dan kita masuk pada proses untuk pemicuan dan pendampingan dan hari ini kita bisa merayakan kemenangan kecil untuk meraih hal yang lebih besar.
Pimpinan Yayasan Pijar Timur Indonesia berharap tahun ini minimal kita bisa deklarasi ODF karena setiap Puskesmas memiliki sanitaria, promkes, Kepala Puskesmas serta Bikor, sehingga akan semakin gencar untuk melakukan pemicuan, pendampingan dan pendeklarasian.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Plt. Kadis Kesehatan, Camat Raimanuk, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BP4D, Kapolsek Raimanuk, Para Kepala Puskesmas, Kepala Desa, Tokoh Adat serta Tokoh Masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *