Belu, News  

Warga Mandeu Merasa Aneh Rumahnya Tidak Bisa Dipasangi Listrik

Warga Mandeu Merasa Aneh Rumahnya Tidak Bisa Dipasangi Listrik
Salah satu rumah milik Warga Desa Mandeum Kecamatan Raimanuk yang tidak bisa dipasangi listrik, meski tinang dan kabel melewati depan rumah. Foto pada Kamis (25/3/2021) by Vegal Manek/TIMORDAILYNEWS.COM

TIMORDAILYNEWS.COM, ATAMBUA – Sejumlah warga Desa Mandeu, Kecamatan Raimanuk yang bermukim di sepanjang ruas jalan Labur-Uarau hingga saat ini belum menikmati penerangan dari listrik.

Padahal, tiang dan kabel listrik melewati rumah mereka. Pada malam hari tetangga boleh menikmari terangnya cahaya listrik, sementara mereka masih dengan lampu pelita.

Terdapat 11 KK yang tidak menikmati listrik, dari jumlah ini  7 KK masuk wilayah Desa Mandeu dan 4 KK masuk wilayah Desa Duakoran.

Salah satu warga, Mikhael Lebo saat ditemui Timor Daily, Kamis (25/3/2021) sore mengatakan, mereka merasa mendapat perlakuan diskriminatif dari pemerintah maupun pihak PLN.

Pasalnya, rumah mereka tidak mendapatkan listrik tetapi tetangga yang lain bisa. Mereka bukan tidak mampu membayar biaya pemasangan meteran tetapi ada penjelasan dari PLN yang tidak mereka pahami.

Dia merasa aneh mendapat perlakukan berbeda dari warga lainnya.

“Jumlah kepala keluarga (KK) yang menempati rumah di pinggir jalan yang dilalui kabel listrik itu ada 11 KK yang bertetangga rumah.

Saya rasa aneh, mengapa kami tidak bisa pasang listrik untuk penerangan. Padahal tiang listrik berdiri pas di depan rumah kami.

Sedangkan tidak jauh sekitar 700/800 meter dari rumah kami, rumah warga di sekitarnya dan bersambungan rumah ke arah jalur Kecamatan Raimanuk mereka bisa pasangan listrik. Ada apa dibalik ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Mikhael yang juga Ketua RT 1  lantas mempertanyakan keberadaan mereka yang terkesan tidak diakui oleh pemerintah.

“Apakah kami yang 7 KK ini tidak memiliki sensus penduduk ataukah bukan warga Desa Mandeu dan Desa Duakoran?” tukasnya.

Mikhael berharap pemerintah setempat segera mencari jalan keluar untuk menuntaskan setiap warga yang belum mendapatkan penerangan listrik.

“Kami siap untuk membayar dari segala bentuk apapun, baik meteran, kabel pun kami bisa bayar. Apa lagi mau bayar ongkos petugas PLN. Kami bersedia intinya pihak yang bersangkutan hadir. karena kami ini masyrakat kecil yang minim pengetahuan jadi ya seperti ini sudah. Kalau pemimpin wilayah diam kami tetap seperti ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Duakoran, Edmundus Ulu mengaku prihatin terhadap sejumlah warganya yang belum mendapatkan listrik.

Dia mengaku sedang berupaya mengkomunikasikan hal tersebut ke pihak PLN untuk dicarikan jalan keluarnya. (veg/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

Editor : Marselino

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *