Opini  

Mengenal Budaya Saling Menyapa dalam Komunitas Masyarakat Dawan R di Malaka

Mengenal Budaya Saling Menyapa dalam Komunitas Masyarakat Dawan R di Malaka
Oleh : Chrisantus Nana
(Mahasiswa Semester VI Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, Aktivis Itakanrai Kupang dan PMKRI Cabang Kupang)
TIMORDAILY.COM – Indonesia begitu banyak memiliki ragam budaya entah itu dari sabang sampai merauke.
Begitu banyak budaya tentunya membuat bangsa ini sangatlah berbeda dan dan beragan dalam perbedaan itulah kita kembali disatukan oleh Bhineka Tunggal Ika.
Menurut KBBI budaya memiliki arti sebuah pemikiran,adat istiadat dan juga akal budi.namun secara bahasa budaya memiliki arti diturunkan dari kata budaya yang mana lebih cendrung untuk menunjukan kepada pola pikir manusia.
Di NTT khususnya di Kabupaten Malaka wilayah dawan R tentunya memiliki budaya yang begitu kental.
Ada suatu sapaan yang mempunyai arti yang begitu dalam yaitu kata ( to’ dan tata).
Ketika kita dalam sebuah keluarga yang bernuansa dawan R maka di situ kita akan tahu betapa berharganya sapaan itu.
To’ dalam bahasa dawan R yang artinya kaka laki-laki sementara tata’ dalam bahasa dawan R yang artinya kaka perempuan sebutan ini sudah ada sejak dulu kala.
Sebutan ini juga sebagai suatu simbol persaudaraan yang diikat oleh nenek moyang mereka.
Ketika anda dipanggil to’ atau tata maka anda akan merasa seperti sangatlah dihargai.
Sebutan to’ dan tata juga berlaku untuk siapa saja yang ingin memanggil.
Sebutan ini sudah di kenal oleh seluruh lapisan masyarakat dawan R. Karena orang dawan R memiliki budaya yang sangat kental maka sampai saat ini pula sebutan itu masih saja ada.
Seperti yang selama ini kita lihat bersama ada beberapa organisasi lokal yang didalamnya terdiri dari pemuda,pemudi dawan R juga menggunakan sapaan to’ dan tata.
Ada ITAKANRAI KUPANG, PERSMADAR MALANG, IMADAR KEFA ini sebagai suatu simbol bahwa walau mereka berada di tanah rantau tapi rasa persamaan, persaudaraan serta kekeluargaan itu tetap ada tetap mereka bangun.
Para kaum muda yang berasal dari dawan R yang pergi untuk menimba ilmu di tanah orang mereka akan tetap memegang erat budaya mereka yaitu budaya dawan R.
Ketika kita berada di suatu tempat yang berbeda atau di tanah rantau ada seseorang yang memanggil kita menggunakan sapaan itu maka kit
Ketika kita berada di suatu tempat yang berbeda atau di tanah rantau ada seseorang yang memanggil kita menggunakan sapaan itu maka kita akan merasa seolah saat itu pula kita sedang berada di Nian Mamoika (tanah kelahiran).
Itu semua karena tradisi kebiasaan kita sehari-hari.
Sebagai sebuah organisasi lokal yang berada jauh dari Nian Mamoika (tanah kelahiran) sudah sepantasnya melakukan hal-hal seperti itu saling sapa antar sesama anggota menggunakan kata to’ atau tata agar budaya yang kita miliki, budaya dawan R ini tetap ada dan juga rasa persaudaraan serta kekeluargaan, tetap dijaga sampai anak, cucu  nanti. (TIMOR DAILY/TIMORDAILY.COM)
Editor : Fredrikus R. Bau

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *